Tidak ada postingan.
Tidak ada postingan.

Ditemukan Fosil Predator Yang Lebih Ganas Dari T Rex

trexBaru-baru ini, para ilmuwan berhasil menemukan sebuah fosil predator dari Arktik yang diberi nama Predator X. Para ilmuwan berpendapat bahwa fosil monster laut ini lebih ganas dari T-Rex sekalipun!

Predator X memiliki ukuran panjang sekitar 50 kaki atau sekitar 15 meter dengan rahang yang mampu menghancurkan mangsa dengan kekuatan lebih dari 15 ton per inchi persegi, demikian yang dirilis oleh Natural History Museum of Oslo University. Perkiraan itu membuat Preadator X dinobatkan sebagai predator paling berkuasa dilaut pada jaman Jurrasic.

Para ahli merekonstruksi tengkorak dari tulang kepala yang ditemukan dan membandingkannya dengan bentuk rahang buaya yang ada di Taman Nasional Florida untuk bisa menentukan kekuatan yang bisa dihasilkan oleh rahang tersebut. Dan hasilnya, kekuatan predator X lebih besar daripada T-Rex. Gigitan predator X 4 kali lebih kuat dibandingkan dengan T Rex dan 10 kali lebih kuat dibandingkan dengan predator yang masih bertahan hidup di bumi hingga saat ini.

Dan konon kabarnya kekuatan tersebut mampu menhancurkan mobil jenis Hummer buatan dari General Motor.

’Mumi Dinosaurus’ Mengandung Fosil Kulit dan Daging

Mumi DinosaurusMengejutkan! Para ilmuwan menemukan fosil seekor dinosaurus yang masih mengandung kulit dan daging menempel di tulangnya. ’Mumi dinosaurus’ ini merupakan petunjuk penting untuk mempelajari tubuh dinosaurus sebenarnya

Fosil tersebut berasal dari jenis Hadrosaurus yang hidup sekitar 67 juta tahun lalu. Spesimen tersebut diberi nama Dakota karena ditemukan Tyler Lyson di pekarangan keluarganya di Dakota Utara pada tahun 1999.

Hadrosaurus dikenal sebagai dinosaurus berparuh bebek karena memiliki moncong panjang. Giginya tumbuh berderet di sekitar pipi. Hewan pemakan tumbuh-tumbuhan ini juga disebut sapi-nya Zaman Cretaceous, periode yang berlangsung antara 145 juta hingga 65 juta tahun lalu. Ia bertanduk dan berekor panjang dan kaku. Â

“Spesimen ini melebihi keberunutngan memperoleh undian,” ujar ketua penggalian, Phillip Manning, seorang paleontolog dari Univeristas Manchester, Inggris. Tim yang dipimpinnya menemukan lapisan kulit dalam struktur tiga dimensi. Di beberapa bagian fosil bahkan masih lengkap dan utuh, seperti di sekitar ekor, lengan, kaki, dan bagain tubuh lainnya.

Melebihi T-Rex

Penelitian awal memperlihatkan bahwa Dakota yang memiliki panjang tubuh 12 meter dan berat 35 ton bukanlah hewan yang lamban. Bahkan hasil perhitungan menunjukkan bahwa hadrosaurus kemungkinan lebih gesit daripada T-Rex (Tyrannosaurus rex).

Dengan pemindai tomografi (CT scanner), Manning dan timnya dapat mengukur massa otot yang menempel di tulang dan dibungkus kulit. Hasil pengukuran ini dimasukkan ke dalam model komputer untuk memperkirakan kemampuan geraknya.Â

“Pemodelan kami memastikan bahwa hadrosaurus memiliki potensi sebagai pelari yang lebih cepat dari T-rex,” ujar Manning. Dakota diperkirakan dapat berlari dengan kecepatan hingga 45 kilometer per jam, sedangkan T-rex hanya 32 kilometer per jam. Mungkin hewan tersebut mangsa T-rex. Secara evolusi, mangsa akan bergerak lebih cepat untuk menghindar dari predatornya.

Pada penelitian berikutnya, para ilmuwan akan mempelajari struktur kulitnya. Meski warna kulitnya sudah pudar, sebagain besar teksturnya masih utuh sehingga para ilmuwan dapat membuat model tiga dimensi yang menggambarkan kulit Dakota saat masih hidup.







Nenek moyang T-rex di Cina

Tyrannosaurus rex mungkin memiliki nenek moyang yang lebih kecil
Fosil yang ditemukan di Cina mungkin memberi petunjuk atas evolusi dinosaurus jenis Tyrannosaurus rex.

Ditemukan di dek

T-rex

at kota Jiayuguan, penemuan fosil ini dari sebuah novel berjudul Xiongguanlong baimoensis.

Fosil ini berasal dari jaman periode Cretaceous, dan mungkin sebuah rantai yang hilang atas kemungkinan bahwa T Rex memiliki nenek moyang yang lebih kecil.

Fosil tersebut menunjukan tanda awal dari ciri-ciri tyrannosaurus.

Pengetahuan paleontologi tentang keluarga dinosaurus jenis tyrannosaurus selama ini berdasarkan dua kelompok fosil yang berbeda dari bagian lain periode Cretaceous, yang berasal dari sekitar 145 hingga 65 juta tahun setelahnya.

Bentuk Fisik

Sebelumnya sangat sulit bagi ahli paleontologi untuk menelusuri hubungan dari kelompok satu dengan yang lainnya.

''Kami memiliki celah 40-50 juta tahun dengan data fosil yang sangat sedikit,'' kata Peter Makovicky, seorang kurator di Musium Chicago yang membantu tim gabungan AS dan Cina saat menemukan fosil tersebut.

Tapi dia mengatakan, X baimoensis adalah ''rantai yang baik'' diantara dua kelompok tersebut.

''Kami memasukkannya sebagai bagian dari data fosil,'' katanya.

Menulis di sebuah jurnal Dr Makovicky dan rekan kerjanya menyebutkan jika X baimoensis adalah sebuah ''phylogenetis, morfologi dan penghubung sementara'' diantara dua kelompok tyrannosaurus yang berbeda

Hadrosaurus
Hadrasaurus-berkembang biak pesat diakhir masa Cretaceous

Fosil tersebut memiliki tanda resmi dari tyrannosurus yang besar seperti tulang yang kotak, tulang rahang yang kuat, modifikasi gigi depan dan tulang belakang yang kuat guna mendukung kepala yang besar.

Tapi fosil itu juga menggambarkan bentuk fisik dari tyrannosaurus sebelumnya, seperti moncong yang kurus dan panjang.

Ukuran dewasa fosil ini diperkirakan mencapai ketinggian sekitar 1.5m dibagian pinggang dengan berat sekitar 270kg. Sebagai perbandingan, seekor T-rex dewasa bisa mencapai 4 meter pada pangkal paha dengan berat sekitar 5 ton.

Jaring yang lebih luas

Dalam edisi yang sama dalam jurnal ini juga mengungkapkan dua set temuan fosil dinosaurus.

Satu temuan di Cina di wilayah Yujingzi Basin datang dari seekor dinosaurus yang menyerupai burung unta.

Sementara banyak dari ornithomimosaurus ini yang sudah ditemukan sebelumnya, analisis tulang belulang dari spesies baru ini dinyatakan sebagai salah satu yang terbesar dari jenis Beishanlong grandis.

Contoh yang ditemukan ahli paleontologi ini diperkirakan mencapai ketinggian 6 meter dengan berat sekitar 626kg.

Bersama dengan temuan itu para ahli juga tengah meniliti sebuah kerangka seperti bebek dinosaurus yang ditemukan di Uzbekistan yang disebut Levnesovia transoxiana.

Penelitian fosil-fosil yang dilakukan oleh Hans-Dieter Sues di Washington dan Alexander Averianov dari akademi sains Rusia, mungkin memberi pencerahan atas gelombang ekspansi hadrosaurus yang berlangsung di akhir masa Cretaceous.





Jaringan Lunak Ditemukan di Fosil T-rex

Washington, Selasa





ist.
T-rex, pemangsa buas yang hidup di masa lalu


Selama lebih dari satu abad, penelitian dinosaurus hanya bisa dilakukan lewat tulang-belulang mereka yang memfosil. Hal itu mungkin akan berubah setelah baru-baru ini para ilmuwan menemukan jaringan lunak dinosaurus berusia 68 juta tahun, dari seekor Tyrannosaurus rex.

Bila para peneliti bisa mendapatkan protein dari material itu - yang berkaitan dengan DNA hewan - mereka barangkali akan bisa mempelajari bagaimana dinosaurus itu semasa hidupnya, ujar pimpinan riset Mary Higby Schweitzer dari North Carolina State University. "Kami melakukan banyak hal di laboratorium saat ini, dan sepertinya apa yang kami kerjakan cukup menjanjikan," ujarnya.

Adapun yang dilakukan para peneliti adalah berusaha mendapatkan DNA dinosaurus yang merupakan cetak biru hidupnya, seperti yang dilakukan para peneliti dalam film "Jurassic Park".

ist.
Jaringan lunak yang ditemukan pada fosil T-rex

Jaringan lunak di atas diambil dari tulang paha seekor T-rex yang dikenal sebagai MOR (Museum of the Rockies specimen) 1125. Fosil hewan itu ditemukan di lapisan batu pasir Hell Creek Formation di Montana. MOR 1125 diperkirakan mati pada umur 18 tahun dan terawetkan dalam kondisi khusus, sehingga jaringan lunak pada fosil tidak hilang ketika fosil lambat laun berubah menjadi mineral.

Jaringan lunak tersebut ditemukan ketika tulang patah dan retak saat akan diambil dari lokasi penggalian. Lewat patahan itu Schweitzer dan rekan-rekannya menganalisa materi di dalam tulang. "Kami menemukan jaringan liat mirip urat-urat darah dan mungkin juga sel darah merah. Urat-urat itu mirip dengan urat darah burung unta," kata Schweitzer. "Sedangkan di dalam urat-urat itu kami menemukan pula struktur kecil yang mirip sel tulang, atau osteosit."

Pembandingan dengan burung unta dilakukan karena bukti-bukti yang terkumpul selama beberapa tahun terakhir menyimpulkan bahwa burung modern merupakan keturunan dinosaurus. Dan burung unta adalah burung terbesar yang ada saat ini.

Walau harapan akan temuan ini besar, namun Schweitzer belum berani mengeluarkan klaim apapun. Ia berniat menganalisa fosil dengan teliti untuk mencari tahu apa sebenarnya yang ditemukannya itu. "Bisa jadi ini memang jaringan lunak seperti sangkaan kami, tapi mungkin juga jenis fosilisasi yang belum pernah terlihat sebelumnya."

Bila jaringan lunak yang ditemukan dan para peneliti bisa benar-benar mendapatkan fragmen protein dari sisa T-rex , mereka akan dapat mempelajari bagaimana dinosaurus itu berkerabat dengan hewan-hewan masa kini, terutama burung. Mereka juga barangkali akan bisa mengetahui apakah T-rex itu hewan berdarah panas atau dingin.

Lalu apakah para peneliti mungkin menciptakan kembali seekor T-rex seperti dalam film Jurassic Park jika mereka menemukan DNA-nya? Menurut Schweitzer, gagasan itu adalah hal yang mustahil saat ini. "DNA tidak bisa bertahan selama itu, jadi jawaban saya adalah tidak

Kerangka yang dirangkai dari Tyrannosaurus (kiri) dan Apatosaurus (kanan) di American Museum of Natural History.

Penemuan burung primitif tahun 1861 Archaeopteryx pertamakalinya memberi petunjuk kekerabatan erat antara dinosaurus dan burung. Selain adanya kesan bulu yang memfosil, Archaeopteryx sangat mirip dinosaurus pemangsa berukuran kecil Compsognathus. Sejak itu penelitian telah mengidentifikasi dinosaurus theropoda paling mungkin sebagai moyang langsung dari burung; kebanyakan paleontolog sekarang menganggap burung sebagai satu-satunya dinosaurus yang masih bertahan, dan beberapa menyarankan bahwa dinosaurus dan burung mesti dikelompokkan dalam satu kelas biologi.[1] Selain burung, buaya adalah kerabat dekat lain dari dinosaurus yang bertahan sampai kini.. Seperti dinosaurus dan burung, buaya juga anggota Archosauria, kelompok reptil yang muncul pertama kali pada periode Perm sangat tua dan mendominasi pada periode Trias tengah.

Selama paruh pertama dari abad ke 20, banyak komunitas ilmuwan percaya dinosaurus sebagai hewan berdarah dingin yang bodoh dan lambat. Namun, banyak penelitian yang dilakukan sejak tahun 1970-an (disebut renaisans dinosaurus) telah mendukung pandangan bahwa dinosaurus adalah binatang yang aktif dengan metabolisme yang tinggi dan adaptasi yang beragam untuk interaksi sosial. Perubahan yang dihasilkan pada pemahaman ilmiah tentang dinosaurus lambat laun tersaring menjadi kesadaran populer.

Sejak fosil dinosaurus pertama dikenali pada awal abad sembilan belas, rangka dinosaurus yang dirangkai menjadi pertunjukan yang poluler di museum-museum di seluruh dunia. Dinosaurus menjadi budaya dunia dan terus populer. Mereka menjadi topik di buku-buku terlaris dan film-film (paling dikenal Jurassic Park), dan penemuan-penemuan baru secara teratur diungkapkan di media

Istilah "dinosaurus" (Inggris, dinosaur) dikemukakan tahun 1842 oleh Sir Richard Owen dan bersal dari bahasa Yunani δεινός (deinos) "mengerikan, kuat, hebat" + σαῦρος (sauros) "kadal". Istilah dinosaurus kadang-kadang digunakan secara tidak resmi untuk menggambarkan reptil prasejarah lain seperti pelycosaurus Dimetrodon, pterosaurus yang bersayap, serta ichthyosaurus, plesiosaurus dan mosasaurus, meskipun tak satupun dari hewan-hewan ini yang merupakan dinosaurus.

Tabrakan besar yang terjadi 65 juta tahun lalu, yang diperkirakan menjadi pemicu pemusnahan masal dinosaurus dan spesies lainnya pada akhir periode Cretaceous. Kredit gambar : NASA;  Don Davis
Tabrakan besar yang terjadi 65 juta tahun lalu, yang diperkirakan menjadi pemicu pemusnahan masal dinosaurus dan spesies lainnya pada akhir periode Cretaceous. Kredit gambar : NASA; Don Davis

Bumi bergerak mengelilingi pusat massanya yang berada dekat Matahari. Dan Matahari bersama seluruh sistem Tata Surya juga bergerak mengelilingi pusat Galaksi. Pergerakan Matahari di Bimasakti, secara reguler ternyata mengirimkan komet meluncur masuk ke bagian dalam Tata Surya. Akibatnya terjadi tabrakan besar-besaran yang memusnahkan kehidupan di Bumi.

Itulah hasil penelitian terbaru yang dihasilkan oleh pemodelan terbaru di Cardiff Centre for Astrobiology. Dalam pemodelan itu dilakukan simulasi gerak Tata Surya dan ditemukan kalau geraknya ternyata memantul ke atas dan ke bawah di sepanjang bidang Galaksi. Saat melewati bagian paling rapat dari bidang Galaksi, gaya gravutasi dari area sekitar awan gas dan debu raksasa justru mengubah komet dari jalurnya. Akhirnya komet-komet itu pun tercebur masuk ke dalam Tata Surya, dan sebagian di antaranya mengalami tabrakan dengan bumi.

Diperkirakan, Tata Surya akan bergerak melewati bidang Galaksi setiap 35 - 45 juta tahun dan meningkatkan kemungkinan terjadinya tabrakan dengan komet. Bukti dari kawah yang ada di bumi juga menunjukan kalau Bumi menderita tabrakan itu pada kisaran 36 juta tahun lalu. Dengan demikian bisa dikatakan ada kesesuain yang didapat dari fakta kejadian di bumi dengan hasil pemodelan untuk gerak Tata Surya dalam Bimasakti.

Periode tabrakan besar yang terjadi di Bumi juga bertepatan dengan terjadinya pemusnahan massal dinosaurus 65 juta tahun yang lalu. Dan jika melihat posisi kita di galaksi saat ini, maka saat ini kita sudah berada cukup dekat dengan periode serupa.

Jika kita kembali ke 65 juta tahun lalu, maka bisa dikatakan efek pantulan di bidang galaksi merupakan mimpi buruk bagi dinosaurus, namun ternyata kejadian itu justru menjadi awal baru dari penyebaran kehidupan. Diperkirakan, tabrakan tersebut melepaskan puing-puing berisi mikro organisme ke angkasa dan di seluruh alam semesta.

Tyrannosaurus rex

Tyrannosaurus rex (T-rex) merupakan dinosaurus jenis karnivora yang terbesar. T-Rex dapat tumbuh sepanjang 12 meter (sekitar 40 kaki)dan berat mencapai 7 ton . Dinosaurus ini memangsa dinosaurus herbivora besar seperti triceratops dan edmontosaurus. Selain itu tyrannosaurus juga diketahui memiliki salah satu gigitan terkuat dibanding hewan lain yang pernah ada. Meskipun tubuh dan kepalanya amat besar tyrannosaurus memiliki suatu kejanggalan, yaitu tangannya yang amat kecil. Tyrannosaurus kemungkinan memakainya untuk bangkit dari tanah saat berbearing. Selain itu ada sedikit bukti kalau mereka memiliki bulu. Tengkorak tyrannosaurus sendiri panjangnya kurang lebih 1,5 meter (sekitar 5 kaki). Rahangnya memiliki gigi yang amat besar sepanjang kurang lebih 15 cm (terbesar). Panjang tubuh monster ini kemungkinan sekitar 12-13 meter.

tyrannosaurus kemungkinan berperilaku sama seperti buaya dan dan reptil modern lainnya, hal ini diketahui dari bentuk otak mereka yang amat mirip dengan buaya dan aligator. Dalam catatan fosilnya juga ditemukan dedikit bukti perilaku sosial.

Sejak pertama ditemukan T-rex menjadi amat terkenal. Salah satu kemunculannya yang paling terkenal adalah dalam film Jurassic park. Mereka juga dimunculkan dalam serial dokumenter seperti walking with series, dan juga game serta buku.

BEIJING - Hasil penggalian fosil terbaru di China nampaknya akan memberikan petunjuk bagi keberadaan dan evolusi hewan dinosaurus jenis Tyrannosaurus Rex.

Seperti yang dilansir dari BBC, Rabu (22/4/2009), fosil yang ditemukan para arkeolog di dekat kota Jiayuguan ini ditaksir berasal dari periode tengah masa Cretaceous dan konon merupakan 'rangkaian' yang tertinggal dalam pembentukan evolusi T Rex.

Pada fosil ini para ahli menemukan tanda-tanda awal pembentukan T Rex yang kemudian diumumkan sebagai bentuk generasi T Rex yang kita ketahui sekarang.

Berdasarkan data Paleontologi, dinosaurus yang dikenal sebagai jenis tyrannosaurus ini menjadi dasar yang membedakan dua kelompok fosil dari periode Creaceous berbeda yang diperkirakan hidup sekira 145 hingga 65 juta tahun lalu. �

Dari hasil temuan ini diketahui bahwa kelompok pertama berasal dari masa awal periode yang dikenal dengan zaman Barremian. Sementara kelompok lainnya berasal dari masa sepuluh juta tahun kemudian. � Tyrannosaurus rex adalah salah satu yang terbesar dari semua tanah carnivores waktu; terbesar lengkap contoh, FMNH PR2081 ( "Sue"), diukur 12,8 meter (42 kaki) panjang, dan 4,0 meter (13 kaki) tinggi di hips. [2 ] Massa memiliki perkiraan bervariasi secara luas selama bertahun-tahun, dari lebih dari 7,2 metrik ton (7,9 ton singkat), [4] menjadi kurang dari 4,5 metrik ton (5,0 ton singkat), [5] [6] paling modern dengan perkiraan berkisar antara 5,4 dan 6,8 metrik ton (6,0 dan 7,5 ton singkat). [3] [7] [8] [9] Meskipun Tyrannosaurus rex adalah lebih besar dari pada yang dikenal Jurassic theropod Allosaurus, ia sedikit lebih kecil daripada Cretaceous carnivores Spinosaurus dan Giganotosaurus. [10 ] [11]

Various specimens of Tyrannosaurus rex with a human for scale. Dari berbagai spesimen Tyrannosaurus rex dengan manusia untuk skala.
Size comparison of selected giant theropod dinosaurs, Tyrannosaurus in purple. Ukuran perbandingan yang dipilih theropod raksasa dinosaurus, Tyrannosaurus dalam warna ungu.
Tyrannosaurus rex was one of the largest land carnivores of all time; the largest complete specimen, FMNH PR2081 (" Sue "), measured 12.8 metres (42 ft) long, and was 4.0 metres (13 ft) tall at the hips. [ 2 ] Mass estimates have varied widely over the years, from more than 7.2 metric tons (7.9 short tons), [ 4 ] to less than 4.5 metric tons (5.0 short tons), [ 5 ] [ 6 ] with most modern estimates ranging between 5.4 and 6.8 metric tons (6.0 and 7.5 short tons). [ 3 ] [ 7 ] [ 8 ] [ 9 ] Although Tyrannosaurus rex was larger than the well known Jurassic theropod Allosaurus , it was slightly smaller than Cretaceous carnivores Spinosaurus and Giganotosaurus . [ 10 ] [ 11 ] Tyrannosaurus rex adalah salah satu yang terbesar dari semua tanah carnivores waktu; terbesar lengkap

The neck of T. Leher of T. rex formed a natural S-shaped curve like that of other theropods, but was short and muscular to support the massive head. rex membentuk S alam berbentuk melengkung seperti yang lainnya theropods, tetapi pendek dan berotot untuk mendukung besar kepala. The forelimbs had only two clawed fingers, [ 1 ] along with an additional small metacarpal representing the remnant of a third digit. [ 12 ] In contrast the hind limbs were among the longest in proportion to body size of any theropod. Forelimbs yang hanya memiliki dua jari clawed, [1] bersama dengan tambahan kecil metacarpal mewakili sisa-sisa dari tiga digit. [12] Dalam hind limbah yang kontras antara yang lama ke dalam tubuh proporsi ukuran apapun theropod. The tail was heavy and long, sometimes containing over forty vertebrae , in order to balance the massive head and torso. Ekor yang telah lama dan berat, terkadang berisi lebih dari empat puluh tulang belakang, untuk saldo yang besar kepala dan batang tubuh. To compensate for the immense bulk of the animal, many bones throughout the skeleton were hollow, reducing its weight without significant loss of strength. [ 1 ] Untuk mengimbangi besar sekali besar dari binatang, banyak tulang di seluruh rangka yang berongga, mengurangi berat yang signifikan tanpa kehilangan kekuatan. [1]

The largest known T. Terbesar dikenal T. rex skulls measure up to 5 feet (1.5 m) in length. [ 13 ] Large fenestrae (openings) in the skull reduced weight and provided areas for muscle attachment, as in all carnivorous theropods. rex skulls mengukur hingga 5 kaki (1,5 m) panjang. [13] Besar fenestrae (bukaan) dalam tengkorak mengurangi berat dan daerah-daerah yang disediakan untuk otot lampiran, seperti di semua theropods makan daging. But in other respects Tyrannosaurus ’ skull was significantly different from those of large non- tyrannosauroid theropods. Namun dalam hal lainnya Tyrannosaurus' tengkorak yang signifikan berbeda dari yang besar non-tyrannosauroid theropods. It was extremely wide at the rear but had a narrow snout, allowing unusually good binocular vision . [ 14 ] [ 15 ] The skull bones were massive and the nasals and some other bones were fused, preventing movement between them; but many were pneumatized (contained a "honeycomb" of tiny air spaces) which may have made the bones more flexible as well as lighter. Ia sangat lebar di belakang tetapi memiliki moncong sempit, sehingga luar biasa baik visi berkenaan dgn teropong. [14] [15] The tulang tengkorak yang besar dan nasals dan beberapa tulang lainnya yang tergabung, mencegah gerakan di antara mereka, tetapi cukup banyak yang pneumatized ( yang berisi "madu" dari kecil udara spasi) yang mungkin telah membuat tulang lebih fleksibel serta ringan. These and other skull-strengthening features are part of the tyrannosaurid trend towards an increasingly powerful bite, which easily surpassed that of all non-tyrannosaurids. [ 16 ] [ 17 ] [ 18 ] The tip of the upper jaw was U-shaped (most non-tyrannosauroid carnivores had V-shaped upper jaws), which increased the amount of tissue and bone a tyrannosaur could rip out with one bite, although it also increased the stresses on the front teeth. [ 19 ] [ 20 ] Ini dan tengkorak-fitur penguatan merupakan bagian dari tyrannosaurid kecenderungan yang semakin kuat gigitan yang mudah surpassed bahwa semua non-tyrannosaurids. [16] [17] [18] The ujung atas rahang yang berbentuk U (paling non-tyrannosauroid carnivores telah berbentuk V-jepitan atas), yang meningkatkan jumlah jaringan dan tulang yang dapat tyrannosaur rip dengan satu tusukan, meskipun ia juga meningkatkan tekanan di bagian depan gigi. [19] [20]

Life restoration of a Tyrannosaurus rex . Pemulihan kehidupan dari Tyrannosaurus rex.

The teeth of T. Gigi of T. rex displayed marked heterodonty (differences in shape). [ 1 ] [ 21 ] The premaxillary teeth at the front of the upper jaw were closely packed, D-shaped in cross-section, had reinforcing ridges on the rear surface, were incisiform (their tips were chisel-like blades) and curved backwards. rex ditampilkan ditandai heterodonty (perbedaan dalam bentuk). [1] [21] The premaxillary gigi di bagian depan atas rahang yang erat dikemas, D berbentuk di bagian lintas, telah memperkuat ridges di belakang permukaan, telah incisiform (mereka tips yang menyusup seperti blades) dan melengkung ke belakang. The D-shaped cross-section, reinforcing ridges and backwards curve reduced the risk that the teeth would snap when Tyrannosaurus bit and pulled. The D-berbentuk silang-bagian, memperkuat ridges melengkung ke belakang dan mengurangi resiko bahwa gigi akan snap ketika Tyrannosaurus bit dan diambil. The remaining teeth were robust, like "lethal bananas" rather than daggers; more widely spaced and also had reinforcing ridges. [ 22 ] Those in the upper jaw were larger than those in all but the rear of the lower jaw. Sisa gigi yang kuat, seperti "letal pisang" daripada daggers; spasi lebih luas dan juga telah memperkuat ridges. [22] Dan orang-orang di atas rahang yang lebih besar daripada semua yang ada di bagian belakang tetapi lebih rendah dari rahang. The largest found so far is estimated to have been 30 centimetres (12 in) long including the root when the animal was alive, making it the largest tooth of any carnivorous dinosaur. [ 2 ] Terbesar ditemukan sampai saat ini diperkirakan sudah 30 sentimeter (12) panjang termasuk root apabila hewan yang hidup, sehingga gigi yang besar dari setiap makan daging dinosaur. [2]

[ edit ] Classification [Sunting] Klasifikasi

T. rex head reconstruction at the Oxford University Museum of Natural History . T. rex kepala rekonstruksi di Oxford University Museum of Natural History.

Tyrannosaurus is the type genus of the superfamily Tyrannosauroidea , the family Tyrannosauridae , and the subfamily Tyrannosaurinae; in other words it is the standard by which paleontologists decide whether to include other species in the same group. Tyrannosaurus adalah jenis dari genus superfamily Tyrannosauroidea, maka keluarga Tyrannosauridae, dan subfamily Tyrannosaurinae, dalam kata lain ia adalah standar yang paleontologists memutuskan apakah akan menyertakan spesies lainnya di grup yang sama. Other members of the tyrannosaurine subfamily include the North American Daspletosaurus and the Asian Tarbosaurus , [ 23 ] [ 24 ] both of which have occasionally been synonymized with Tyrannosaurus . [ 20 ] Tyrannosaurids were once commonly thought to be descendants of earlier large theropods such as megalosaurs and carnosaurs , although more recently they were reclassified with the generally smaller coelurosaurs . [ 19 ] Anggota lain dari tyrannosaurine subfamily termasuk Amerika Utara Daspletosaurus dan Asia Tarbosaurus, [23] [24] baik yang sudah ada kadang-kadang synonymized dengan Tyrannosaurus. [20] Tyrannosaurids pernah berpikir untuk menjadi umumnya keturunan sebelumnya theropods besar seperti megalosaurs dan carnosaurs, meskipun baru-baru ini mereka lebih reclassified umumnya lebih kecil dengan coelurosaurs. [19]

Profile view of a Tyrannosaurus skull (AMNH 5027) Profil melihat dari Tyrannosaurus tengkorak (AMNH 5027)

In 1955, Soviet paleontologist Evgeny Maleev named a new species, Tyrannosaurus bataar , from Mongolia . [ 25 ] By 1965, this species had been renamed Tarbosaurus bataar . [ 26 ] Despite the renaming, many phylogenetic analyses have found Tarbosaurus bataar to be the sister taxon of Tyrannosaurus rex , [ 24 ] and it has often been considered an Asian species of Tyrannosaurus . [ 19 ] [ 27 ] [ 28 ] A recent redescription of the skull of Tarbosaurus bataar has shown that it was much narrower than that of Tyrannosaurus rex and that during a bite, the distribution of stress in the skull would have been very different, closer to that of Alioramus , another Asian tyrannosaur. [ 29 ] A related cladistic analysis found that Alioramus , not Tyrannosaurus , was the sister taxon of Tarbosaurus , which, if true, would suggest that Tarbosaurus and Tyrannosaurus should remain separate. [ 23 ] Pada tahun 1955, Uni Soviet paleontologist Evgeny Maleev bernama spesies baru, Tyrannosaurus bataar, dari Mongolia. [25] By 1965, spesies ini telah diganti Tarbosaurus bataar. [26] Meskipun nama, banyak phylogenetic analisis telah menemukan Tarbosaurus bataar menjadi saudara taxon dari Tyrannosaurus rex, [24] dan telah sering dianggap sebagai Asia jenis Tyrannosaurus. [19] [27] [28] Sebuah redescription dari tengkorak dari Tarbosaurus bataar telah menunjukkan bahwa ia lebih sempit dibandingkan dengan Tyrannosaurus rex dan bahwa selama gigitan, distribusi tekanan dalam tengkorak yang sudah sangat berbeda, lebih dekat dengan Alioramus, Asia tyrannosaur lain. [29] yang terkait cladistic analisis menemukan bahwa Alioramus, tidak Tyrannosaurus, adalah saudara taxon dari Tarbosaurus, yang, jika benar, akan menunjukkan bahwa Tarbosaurus dan Tyrannosaurus harus tetap terpisah. [23]

Other tyrannosaurid fossils found in the same formations as T. Lainnya tyrannosaurid orangtua yang sama ditemukan di membahana sebagai T. rex were originally classified as separate taxa, including Aublysodon and Albertosaurus megagracilis , [ 20 ] the latter being named Dinotyrannus megagracilis in 1995. [ 30 ] However, these fossils are now universally considered to belong to juvenile T. rex pada awalnya diklasifikasikan sebagai taxa terpisah, termasuk Aublysodon dan Albertosaurus megagracilis, [20] yang kedua yang bernama Dinotyrannus megagracilis dalam tahun 1995. [30] Namun, sekarang ini orangtua universal dianggap milik remaja T. rex . [ 31 ] A small but nearly complete skull from Montana, 60 centimetres (2.0 ft) long, may be an exception. rex. [31] Sebagian kecil tetapi hampir selesai tengkorak dari Montana, 60 sentimeter (2.0 ft) panjang, mungkin sebuah perkecualian. This skull was originally classified as a species of Gorgosaurus ( G. lancensis ) by Charles W. Gilmore in 1946, [ 32 ] but was later referred to a new genus, Nanotyrannus . [ 33 ] Opinions remain divided on the validity of N. Tengkorak ini pada awalnya diklasifikasikan sebagai jenis Gorgosaurus (G. lancensis) oleh Charles W. Gilmore pada 1946, [32], namun kemudian dirujuk ke genus baru, Nanotyrannus. [33] Opinions tetap dibagi pada validitas N. lancensis . lancensis. Many paleontologists consider the skull to belong to a juvenile T. Banyak paleontologists mempertimbangkan untuk tengkorak milik seorang remaja T. rex . [ 34 ] There are minor differences between the two species, including the higher number of teeth in N. rex. [34] Ada sedikit perbedaan antara dua spesies, termasuk jumlah gigi yang lebih tinggi di N. lancensis , which lead some scientists to recommend keeping the two genera separate until further research or discoveries clarify the situation. [ 24 ] [ 35 ] lancensis, yang membawa beberapa ilmuwan menyarankan untuk menjaga dua genera terpisah sampai penelitian lebih lanjut atau Discoveries memperjelas situasi. [24] [35]

[ edit ] Manospondylus [Sunting] Manospondylus

Skull of T. Skull of T. rex , type specimen at the Carnegie Museum of Natural History . rex, jenis contoh di Carnegie Museum of Natural History. This was heavily and inaccurately restored with plaster using Allosaurus as a model, and has since been disassembled. Hal ini sangat inaccurately dan dikembalikan dengan menggunakan turap Allosaurus sebagai model, dan telah dilakukan sejak disassembled.

The first fossil specimen which can be attributed to Tyrannosaurus rex consists of two partial vertebrae (one of which has been lost) found by Edward Drinker Cope in 1892 and described as Manospondylus gigas . Fosil contoh pertama yang dapat dikaitkan dengan Tyrannosaurus rex terdiri dari dua bagian tulang belakang (salah satu yang telah hilang) ditemukan oleh Edward menanggulangi minum di 1892 dan digambarkan sebagai Manospondylus gigas. Osborn recognized the similarity between M. Osborn menyadari kesamaan antara M. gigas and T. gigas dan T. rex as early as 1917 but, due to the fragmentary nature of the Manospondylus vertebrae, he could not synonymize them conclusively. [ 36 ] rex seawal 1917 tetapi, karena sifat fragmentaris dari Manospondylus tulang belakang, ia tidak dapat synonymize mereka conclusively. [36]

In June 2000, the Black Hills Institute located the type locality of M. Pada bulan Juni 2000, Black Hills Institute terletak jenis lokalitas dari M. gigas in South Dakota and unearthed more tyrannosaur bones there. gigas di South Dakota dan unearthed lebih tyrannosaur tulang di sana. These were judged to represent further remains of the same individual, and to be identical to those of T. Ini dinilai telah mewakili lebih tetap sama dari individu-individu, dan menjadi identik dengan orang-orang yang T. rex . rex. According to the rules of the International Code of Zoological Nomenclature (ICZN), the system that governs the scientific naming of animals, Manospondylus gigas should therefore have priority over Tyrannosaurus rex , because it was named first. Menurut aturan untuk International Kode tata nama kehewanan (ICZN), sistem yang governs dengan nama ilmiah binatang, Manospondylus gigas karena itu harus ada prioritas di atas Tyrannosaurus rex, karena nama pertama. However, the Fourth Edition of the ICZN, which took effect on 1 January 2000, states that "the prevailing usage must be maintained" when "the senior synonym or homonym has not been used as a valid name after 1899" and "the junior synonym or homonym has been used for a particular taxon, as its presumed valid name, in at least 25 works, published by at least 10 authors in the immediately preceding 50 years ..." [ 37 ] Tyrannosaurus rex may qualify as the valid name under these conditions and would most likely be considered a nomen protectum ("protected name") under the ICZN if it was ever challenged, which it has not yet been. Manospondylus gigas would then be deemed a nomen oblitum ("forgotten name"). [ 38 ] Namun, Edisi Keempat dari ICZN, yang membawa efek pada 1 Januari 2000, menyatakan bahwa "yang berlaku penggunaan harus dijaga" ketika "yang senior sinonim atau homonim tidak digunakan sebagai nama yang valid setelah 1899" dan "junior sinonim homonim atau telah digunakan untuk taxon tertentu, sebagai nama sah disangka, dalam minimal 25 karya, yang diterbitkan oleh sedikitnya 10 penulis dalam segera sebelum 50 tahun ... "[37] Tyrannosaurus rex Mei kriteria yang berlaku di bawah nama kondisi dan kemungkinan besar akan dianggap sebagai nama protectum ( "dilindungi nama") di bawah ICZN jika ia pernah cacat, yang belum. Manospondylus gigas maka akan dianggap sebuah nama oblitum ( "lupa namanya"). [ 38]

[ edit ] Paleobiology [Sunting] Paleobiology

[ edit ] Life history [Sunting] Sejarah Hidup

A graph showing the hypothesized growth curves (body mass versus age) of four tyrannosaurids. Tyrannosaurus rex is drawn in black. Sebuah grafik yang menunjukkan pertumbuhan hypothesized Curves (body mass versus usia) dari empat tyrannosaurids. Tyrannosaurus rex adalah diambil dalam hitam. Based on Erickson et al. Berdasarkan Erickson et al. 2004. 2004.

The identification of several specimens as juvenile Tyrannosaurus rex has allowed scientists to document ontogenetic changes in the species, estimate the lifespan, and determine how quickly the animals would have grown. Identifikasi beberapa spesimen sebagai remaja Tyrannosaurus rex telah memungkinkan para ilmuwan untuk dokumen ontogenetic perubahan dalam spesies, memperkirakan jangka hidup, dan menentukan seberapa cepat hewan akan berkembang. The smallest known individual ( LACM 28471, the "Jordan theropod") is estimated to have weighed only 29.9 kg (66 lb), while the largest, such as FMNH PR2081 (" Sue ") most likely weighed over 5400 kg (6 short tons ). Histologic analysis of T. Terkecil yang dikenal individu (LACM 28471, the "Yordania theropod") diperkirakan ada beratnya hanya 29,9 kg (66 lb), sedangkan yang besar, seperti FMNH PR2081 ( "Sue") paling mungkin beratnya lebih dari 5.400 kg (6 ton singkat ). Histologic analisis T. rex bones showed LACM 28471 had aged only 2 years when it died, while "Sue" was 28 years old, an age which may have been close to the maximum for the species. [ 3 ] rex tulang menunjukkan LACM hanya 28.471 telah berusia 2 tahun ketika ia meninggal, sedangkan "Sue" sudah 28 tahun, sebuah usia yang mungkin sudah dekat dengan maksimum untuk spesies. [3]

Histology has also allowed the age of other specimens to be determined. Histologi juga diizinkan usia spesimen lainnya yang akan ditentukan. Growth curves can be developed when the ages of different specimens are plotted on a graph along with their mass. Curves pertumbuhan dapat dikembangkan ketika usia spesimen yang berbeda pada plotted grafik beserta massa. A T. J T. rex growth curve is S-shaped, with juveniles remaining under 1800 kg (2 short tons) until approximately 14 years of age, when body size began to increase dramatically. rex pertumbuhan melengkung adalah S-berbentuk, dengan remaja yang tersisa di bawah 1800 kg (2 ton singkat) sampai sekitar 14 tahun, ketika tubuh ukuran mulai meningkat drastis. During this rapid growth phase, a young T. Selama fase pertumbuhan yang cepat, muda T. rex would gain an average of 600 kg (1,300 lb) a year for the next four years. rex akan mendapatkan rata-rata 600 kg (1300 lb) satu tahun untuk empat tahun berikutnya. At 18 years of age, the curve plateaus again, indicating that growth slowed dramatically. Pada usia 18 tahun, yang melengkung dataran lagi, menunjukkan bahwa pertumbuhan diperlambat dramatis. For example, only 600 kg (1,300 lb) separated the 28-year-old "Sue" from a 22-year-old Canadian specimen ( RTMP 81.12.1). [ 3 ] Another recent histological study performed by different workers corroborates these results, finding that rapid growth began to slow at around 16 years of age. [ 39 ] This sudden change in growth rate may indicate physical maturity, a hypothesis which is supported by the discovery of medullary tissue in the femur of a 16 to 20-year-old T. Misalnya, hanya 600 kg (1300 lb) yang dipisahkan 28-year-old "Sue" dari 22 tahun Kanada contoh (RTMP 81.12.1). [3] Lainnya histologik studi baru-baru ini dilakukan oleh pekerja yang berbeda corroborates hasil , menemukan bahwa pertumbuhan pesat mulai lambat, yaitu sekitar 16 tahun. [39] Hal ini tiba-tiba berubah dalam pertumbuhan yang tinggi dapat menunjukkan kematangan fisik, sebuah hipotesa yang didukung oleh penemuan berkenaan dgn sungsum jaringan dalam tulang paha dari 16 sampai 20 tahun lama-T. rex from Montana ( MOR 1125, also known as "B-rex"). rex dari Montana (Mor 1125, juga dikenal sebagai "B-rex"). Medullary tissue is found only in female birds during ovulation, indicating that "B-rex" was of reproductive age. [ 40 ] Further study indicates an age of 18 for this specimen. [ 41 ] Other tyrannosaurids exhibit extremely similar growth curves, although with lower growth rates corresponding to their lower adult sizes. [ 42 ] Berkenaan dgn sungsum jaringan ditemukan hanya dalam perempuan selama ovulation burung, menunjukkan bahwa "B-rex" berasal dari usia reproduksi. [40] Lebih lanjut studi menunjukkan usia 18 tahun untuk model ini. [41] Lain-lain tyrannosaurids memperlihatkan pertumbuhan Curves sangat serupa, walaupun dengan rendah pertumbuhan harga sesuai dengan ukuran yang lebih rendah dewasa. [42]

Over half of the known T. Lebih dari separuh dari yang dikenal T. rex specimens appear to have died within six years of reaching sexual maturity, a pattern which is also seen in other tyrannosaurs and in some large, long-lived birds and mammals today. rex spesimen tampak telah meninggal dalam waktu enam tahun untuk mencapai kematangan seksual, pola yang juga terlihat di tyrannosaurs lainnya dan di beberapa perusahaan besar, berumur panjang dan mamalia burung hari ini. These species are characterized by high infant mortality rates, followed by relatively low mortality among juveniles. Spesies ini adalah ciri oleh tingginya tingkat kematian bayi, diikuti oleh kematian relatif rendah di kalangan remaja. Mortality increases again following sexual maturity, partly due to the stresses of reproduction. Kematian meningkat lagi berikut kematangan seksual, sebagian disebabkan oleh tekanan dari reproduksi. One study suggests that the rarity of juvenile T. Satu studi menunjukkan bahwa keanehan dari remaja T. rex fossils is due in part to low juvenile mortality rates; the animals were not dying in large numbers at these ages, and so were not often fossilized. rex orangtua karena sebagian remaja rendahnya tingkat kematian; binatang yang tidak mati dalam jumlah besar di usia ini, sehingga tidak sering fossilized. However, this rarity may also be due to the incompleteness of the fossil record or to the bias of fossil collectors towards larger, more spectacular specimens. [ 42 ] Namun, keanehan ini mungkin juga disebabkan oleh ketidaklengkapan dari fosil merekam atau ke bias dari fosil kepada kolektor lebih besar, lebih spektakuler spesimen. [42]

[ edit ] Sexual dimorphism [Sunting] dimorphism Seksual

Tyrannosaurus skeleton casts mounted in a mating position, Jurassic Museum of Asturias. Tyrannosaurus rongkongan memuntahkan terpasang dalam posisi perkawinan, Jurassic Museum Asturias.

As the number of specimens increased, scientists began to analyze the variation between individuals and discovered what appeared to be two distinct body types, or morphs , similar to some other theropod species. Sebagai jumlah spesimen meningkat, para ilmuwan mulai menganalisis variasi antara individu dan menemukan apa yang akan muncul dua jenis tubuh, atau morphs, mirip dengan beberapa jenis lainnya theropod. As one of these morphs was more solidly built, it was termed the 'robust' morph while the other was termed ' gracile .' Sebagai salah satu morphs lebih solidly dibangun, itu yang disebut 'kuat' morph sementara lainnya adalah sebagai 'gracile'. Several morphological differences associated with the two morphs were used to analyze sexual dimorphism in Tyrannosaurus rex , with the 'robust' morph usually suggested to be female. Beberapa morphological perbedaan yang terkait dengan dua morphs digunakan untuk menganalisis seksual dimorphism dalam Tyrannosaurus rex, dengan 'kuat' morph biasanya akan disarankan untuk perempuan. For example, the pelvis of several 'robust' specimens seemed to be wider, perhaps to allow the passage of eggs . [ 43 ] It was also thought that the 'robust' morphology correlated with a reduced chevron on the first tail vertebra, also ostensibly to allow eggs to pass out of the reproductive tract , as had been erroneously reported for crocodiles . [ 44 ] Misalnya, panggul beberapa 'kuat' spesimen nampaknya lebih luas, mungkin untuk membolehkan petikan dari telur. [43] Ia juga berpendapat bahwa 'kuat' morfologi berkorelasi dengan mengurangi chevron pada ruas ekor, juga pura untuk memungkinkan telur untuk lulus dari sistem reproduksi, seperti yang telah dilaporkan keliru untuk buaya. [44]

In recent years, evidence for sexual dimorphism has been weakened. Dalam beberapa tahun terakhir, bukti untuk dimorphism seksual telah melemah. A 2005 study reported that previous claims of sexual dimorphism in crocodile chevron anatomy were in error, casting doubt on the existence of similar dimorphism between T. Sebuah studi 2005 melaporkan bahwa klaim dari sebelumnya seksual dimorphism di chevron anatomi buaya adalah kesalahan, casting keraguan tentang keberadaan dimorphism serupa antara T. rex genders. [ 45 ] A full-sized chevron was discovered on the first tail vertebra of "Sue," an extremely robust individual, indicating that this feature could not be used to differentiate the two morphs anyway. rex genders. [45] lengkap berukuran chevron telah ditemukan pada ruas ekor dari "Sue," individu yang sangat kuat, yang menunjukkan bahwa fitur ini tidak dapat digunakan untuk membedakan kedua morphs anyway. As T. Sebagai T. rex specimens have been found from Saskatchewan to New Mexico , differences between individuals may be indicative of geographic variation rather than sexual dimorphism. rex spesimen telah ditemukan dari Saskatchewan ke New Mexico, perbedaan antara individu mungkin menunjukkan variasi geografis daripada dimorphism seksual. The differences could also be age-related, with 'robust' individuals being older animals. [ 1 ] Perbedaan juga dapat berhubungan dengan usia, dengan 'kuat' orang tua menjadi binatang. [1]

Only a single T. Hanya satu T. rex specimen has been conclusively shown to belong to a specific gender. rex contoh telah conclusively ditampilkan milik jenis kelamin tertentu. Examination of "B-rex" demonstrated the preservation of soft tissue within several bones. Pemeriksaan dari "B-rex" ditunjukkan dengan kelestarian lunak dalam beberapa jaringan tulang. Some of this tissue has been identified as medullary tissue, a specialized tissue grown only in modern birds as a source of calcium for the production of eggshell during ovulation. Beberapa jaringan ini telah diidentifikasi sebagai berkenaan dgn sungsum jaringan, sebuah jaringan khusus berkembang di modern hanya burung sebagai sumber kalsium untuk produksi selama kelompang ovulation. As only female birds lay eggs, medullary tissue is only found naturally in females, although males are capable of producing it when injected with female reproductive hormones like estrogen . Perempuan hanya sebagai burung bertelur, berkenaan dgn sungsum jaringan hanya ditemukan di alami wanita, walaupun laki-laki yang mampu memproduksi ketika reproduksi wanita disuntik dengan hormon seperti estrogen. This strongly suggests that "B-rex" was female, and that she died during ovulation. [ 40 ] Recent research has shown that medullary tissue is never found in crocodiles, which are thought to be the closest living relatives of dinosaurs, aside from birds. Hal ini sangat menunjukkan bahwa "B-rex" adalah perempuan, dan bahwa ia telah mati selama ovulation. [40] baru-baru ini penelitian menunjukkan bahwa berkenaan dgn sungsum jaringan tidak pernah ditemukan di buaya, yang menjadi pemikiran yang paling dekat hidup saudara dari dinosaurus, selain burung . The shared presence of medullary tissue in birds and theropod dinosaurs is further evidence of the close evolutionary relationship between the two. [ 46 ] Bersama kehadiran berkenaan dgn sungsum jaringan pada burung dan dinosaurus theropod adalah bukti yang lebih dekat evolusioner hubungan antara keduanya. [46]

Outdated reconstruction (by Charles R. Knight ), showing 'tripod' pose Usang rekonstruksi (oleh Charles R. Knight), menunjukkan 'tripod' mengajukan

[ edit ] Posture [Sunting] Posture

A computer model showing the modern view of theropod posture. Sebuah model komputer modern yang menunjukkan pandangan theropod sikap.

Like many bipedal dinosaurs, Tyrannosaurus rex was historically depicted as a 'living tripod', with the body at 45 degrees or less from the vertical and the tail dragging along the ground, similar to a kangaroo . Seperti banyak berkaki dua dinosaurus, Tyrannosaurus rex adalah sejarah digambarkan sebagai 'tripod hidup', dengan tubuh di 45 derajat atau kurang dari vertikal dan ekor seret sepanjang tanah, mirip dengan kangguru. This concept dates from Joseph Leidy 's 1865 reconstruction of Hadrosaurus , the first to depict a dinosaur in a bipedal posture. [ 47 ] Henry Fairfield Osborn , former president of the American Museum of Natural History (AMNH) in New York City , who believed the creature stood upright, further reinforced the notion after unveiling the first complete T. Konsep ini dari tanggal Yusuf Leidy 's 1865 rekonstruksi Hadrosaurus, pertama untuk menggambarkan sebuah dinosaur dalam berkaki dua sikap. [47] Henry Fairfield Osborn, mantan presiden dari American Museum of Natural History (AMNH) di New York City, yang beriman makhluk yang berdiri tegak lurus, lebih dikuatkan dengan gagasan pertama setelah pembukaan lengkap T. rex skeleton in 1915. rex dalam rangka 1915. It stood in this upright pose for nearly a century, until it was dismantled in 1992. [ 48 ] By 1970, scientists realized this pose was incorrect and could not have been maintained by a living animal, as it would have resulted in the dislocation or weakening of several joints , including the hips and the articulation between the head and the spinal column . [ 49 ] The inaccurate AMNH mount inspired similar depictions in many films and paintings (such as Rudolph Zallinger 's famous mural The Age Of Reptiles in Yale University 's Peabody Museum of Natural History ) [ 50 ] until the 1990s, when films such as Jurassic Park introduced a more accurate posture to the general public. Ia berdiri tegak di ini berpose untuk hampir satu abad, sampai pada tahun 1992 telah dibongkar. [48] By 1970, para ilmuwan menyadari berpose ini salah dan sudah tidak dapat dipertahankan oleh hewan yang hidup, karena akan mengakibatkan dislokasi atau melemah dari beberapa sendi, termasuk hips dan artikulasi antara kepala dan tulang belakang. [49] yang tidak akurat AMNH gunung terinspirasi depictions serupa di banyak film-film dan lukisan (seperti Rudolph Zallinger 's terkenal mural Umur Of The Reptil di Perpustakaan Universitas Yale 's Peabody Museum of Natural History) [50] hingga 1990-an, ketika film seperti Jurassic Park diperkenalkan sikap yang lebih tepat untuk masyarakat umum. Modern representations in museums, art, and film show T. Modern pernyataan di museum, seni, dan film menunjukkan T. rex with its body approximately parallel to the ground and tail extended behind the body to balance the head. [ 20 ] rex dengan tubuh kira-kira sejajar dengan tanah dan ekor panjang di belakang tubuh untuk menyeimbangkan kepala. [20]

[ edit ] Arms [Sunting] Senjata

Closeup of forelimb; specimen at National Museum of Natural History , Washington, DC . Closeup dari forelimb; contoh di National Museum of Natural History, Washington, DC.
Diagram illustrating T. Diagram yang menggambarkan T. rex arm anatomy. rex lengan anatomi.
complete forelimb element of Tyrannosaurus . lengkap forelimb elemen Tyrannosaurus.

When Tyrannosaurus rex was first discovered, the humerus was the only element of the forelimb known. [ 51 ] For the initial mounted skeleton as seen by the public in 1915, Osborn substituted longer, three-fingered forelimbs like those of Allosaurus . [ 36 ] However, a year earlier, Lawrence Lambe described the short, two-fingered forelimbs of the closely related Gorgosaurus . [ 52 ] This strongly suggested that T. Tyrannosaurus rex ketika pertama kali ditemukan, maka humerus adalah satu-satunya elemen forelimb diketahui. [51] Untuk awal-mount sebagai tulang dilihat oleh masyarakat di 1915, digantikan Osborn lagi, tiga forelimbs tangan seperti orang-orang yang Allosaurus. [36] Namun, setahun sebelumnya, Lawrence Lambe dijelaskan jangka pendek, dua tangan forelimbs yang erat kaitannya Gorgosaurus. [52] Ini sangat menyarankan agar T. rex had similar forelimbs, but this hypothesis was not confirmed until the first complete T. rex telah forelimbs serupa, tetapi ini hipotesa tidak sampai dikonfirmasi pertama selesai T. rex forelimbs were identified in 1989, belonging to MOR 555 (the "Wankel rex"). [ 53 ] The remains of "Sue" also include complete forelimbs. [ 1 ] T. rex forelimbs diidentifikasi pada tahun 1989, milik Mor 555 (the "Wankel rex"). [53] yang sisa-sisa "Sue" juga termasuk lengkap forelimbs. [1] T. rex arms are very small relative to overall body size, measuring only 1 metre (3.3 ft) long. rex lengan sangat kecil relatif terhadap keseluruhan ukuran tubuh, berukuran hanya 1 meter (3.3 kaki) panjang. However, they are not vestigial but instead show large areas for muscle attachment, indicating considerable strength. Namun, mereka tidak vestigial namun menunjukkan besar daerah untuk otot lampiran, cukup menunjukkan kekuatan. This was recognized as early as 1906 by Osborn, who speculated that the forelimbs may have been used to grasp a mate during copulation . [ 54 ] It has also been suggested that the forelimbs were used to assist the animal in rising from a prone position. [ 49 ] Another possibility is that the forelimbs held struggling prey while it was dispatched by the tyrannosaur's enormous jaws. Hal ini diakui sebagai awal 1906 oleh Osborn, yang speculated bahwa forelimbs mungkin telah digunakan untuk pegang jodoh selama persetubuhan. [54] Hal ini juga menyarankan agar forelimbs digunakan untuk membantu hewan dalam naik dari posisi yang rawan. [49] Kemungkinan lainnya adalah bahwa forelimbs diselenggarakan berjuang mangsa saat itu dispatched oleh tyrannosaur besar dari mulut. This hypothesis may be supported by biomechanical analysis. Hipotesa ini mungkin didukung oleh biomechanical analisis.

T. rex forelimb bones exhibit extremely thick cortical bone , indicating that they were developed to withstand heavy loads. T. rex forelimb tulang pameran sangat kental tulang cortical, menunjukkan bahwa mereka dikembangkan untuk menahan beban berat. The biceps brachii muscle of a full-grown Tyrannosaurus rex was capable of lifting 199 kilograms (439 lb) by itself; this number would only increase with other muscles (like the brachialis ) acting in concert with the biceps. The bisep brachii otot yang penuh tumbuh-Tyrannosaurus rex telah mampu mengangkatnya 199 kilogram (439 lb) dengan sendirinya, angka ini hanya akan meningkat seiring dengan meningkatnya otot lainnya (seperti brachialis) bertindak dalam konser dengan bisep. A T. J T. rex forearm also had a reduced range of motion, with the shoulder and elbow joints allowing only 40 and 45 degrees of motion, respectively. rex yang sebelumnya juga telah mengurangi berbagai gerakan, dengan bahu dan sendi siku memungkinkan hanya 40 dan 45 derajat dari gerakan, masing-masing. In contrast, the same two joints in Deinonychus allow up to 88 and 130 degrees of motion, respectively, while a human arm can rotate 360 degrees at the shoulder and move through 165 degrees at the elbow. Sebaliknya, dua sendi yang sama di Deinonychus membolehkan hingga 88 dan 130 derajat dari gerakan, masing-masing, sementara lengan manusia dapat memutar 360 derajat di bahu dan bergerak melalui 165 derajat di siku. The heavy build of the arm bones, extreme strength of the muscles, and limited range of motion may indicate a system designed to hold fast despite the stresses of a struggling prey animal. [ 55 ] Berat yang membangun dari tulang lengan, ekstrim kekuatan otot, dan berbagai gerakan terbatas dapat menunjukkan suatu sistem yang dirancang untuk terus cepat meskipun tekanan dari berjuang mangsa binatang. [55]

[ edit ] Soft tissue [Sunting] Soft jaringan

In the March 2005 issue of Science , Mary Higby Schweitzer of North Carolina State University and colleagues announced the recovery of soft tissue from the marrow cavity of a fossilized leg bone, from a 68-million-year-old Tyrannosaurus . Pada Maret 2005 masalah Sains, Higby Mary Schweitzer dari North Carolina State University dan rekan-rekan mengumumkan pemulihan jaringan lunak dari sumsum dari rongga fossilized tulang kaki, dari 68 juta tahun Tyrannosaurus. The bone had been intentionally, though reluctantly, broken for shipping and then not preserved in the normal manner, specifically because Schweitzer was hoping to test it for soft tissue. [ 56 ] Designated as the Museum of the Rockies specimen 1125, or MOR 1125, the dinosaur was previously excavated from the Hell Creek Formation . Tulang yang telah dengan sengaja, meski ogah-ogahan, rusak untuk pengiriman kemudian tidak diawetkan dalam cara biasa, khususnya karena Schweitzer was hoping untuk menguji untuk jaringan lunak. [56] yang ditunjuk sebagai Museum of the Rockies model 1125, 1125 atau Mor, yang sebelumnya dinosaur excavated dari Hell Creek Formation. Flexible, bifurcating blood vessels and fibrous but elastic bone matrix tissue were recognized. Fleksibel, bifurcating kapal darah dan serabut elastis tetapi tulang matriks jaringan telah dikenali. In addition, microstructures resembling blood cells were found inside the matrix and vessels. Selain itu, microstructures menyerupai sel darah yang ditemukan di dalam matriks dan kapal. The structures bear resemblance to ostrich blood cells and vessels. Struktur yang mempunyai persamaan ke burung unta sel darah dan kapal. Whether an unknown process, distinct from normal fossilization, preserved the material, or the material is original, the researchers do not know, and they are careful not to make any claims about preservation. [ 57 ] If it is found to be original material, any surviving proteins may be used as a means of indirectly guessing some of the DNA content of the dinosaurs involved, because each protein is typically created by a specific gene. Tidak diketahui apakah suatu proses, berbeda dari normal fosilisasi, diawetkan materi atau bahan yang asli, para peneliti tidak tahu, dan mereka berhati-hati agar tidak membuat klaim tentang pelestarian. [57] Jika ditemukan untuk menjadi bahan asli, apapun hidup protein dapat digunakan sebagai alat langsung guessing beberapa DNA isi dinosaurus terlibat, karena setiap protein yang biasanya dibuat oleh gene tertentu. The absence of previous finds may merely be the result of people assuming preserved tissue was impossible, therefore simply not looking. Tanpa sebelumnya Mei hanya akan menemukan hasil dari orang diawetkan dengan asumsi jaringan adalah mustahil, karena itu tidak melihat. Since the first, two more tyrannosaurs and a hadrosaur have also been found to have such tissue-like structures. [ 56 ] Research on some of the tissues involved has suggested that birds are closer relatives to tyrannosaurs than other modern animals. [ 58 ] Sejak pertama, dua tyrannosaurs dan hadrosaur juga telah ditemukan memiliki jaringan seperti struktur. [56] Penelitian pada beberapa sel-sel yang terlibat telah menyarankan agar burung dekat saudara untuk tyrannosaurs modern daripada hewan lainnya. [58]

In studies reported in the journal Science in April 2007, Asara and colleagues concluded that seven traces of collagen proteins detected in purified T. Dalam studi yang dilaporkan dalam jurnal Science pada April 2007, Asara dan rekan menyimpulkan bahwa tujuh bekas dari kolagen protein terdeteksi di suci T. rex bone most closely match those reported in chickens , followed by frogs and newts. rex bone paling cocok dengan yang dilaporkan dalam ayam, katak dan diikuti oleh newts. The discovery of proteins from a creature tens of millions of years old, along with similar traces the team found in a mastodon bone at least 160,000 years old, upends the conventional view of fossils and may shift paleontologists' focus from bone hunting to biochemistry. Dengan penemuan protein dari makhluk puluhan juta tahun, bersama dengan tim bekas serupa ditemukan dalam MASTODON tulang setidaknya 160.000 tahun, upends konvensional melihat orangtua dan dapat beralih paleontologists' fokus dari tulang untuk berburu biokimia. Until these finds, most scientists presumed that fossilization replaced all living tissue with inert minerals. Hingga ini menemukan, sebagian besar ilmuwan yang disangka fosilisasi diganti semua jaringan hidup dengan malas mineral. Paleontologist Hans Larsson of McGill University in Montreal, who was not part of the studies, called the finds "a milestone", and suggested that dinosaurs could "enter the field of molecular biology and really slingshot paleontology into the modern world." [ 59 ] Paleontologist Hans Larsson dari McGill University di Montreal, yang bukan bagian dari studi, yang disebut menemukan "tertentu", dan bahwa dinosaurus dapat "memasuki bidang biologi molekular pengumban paleontologi dan benar-benar ke dalam dunia modern." [59]

Subsequent studies in April 2008 confirmed the close connection of T. Studi berikutnya di bulan April 2008 konfirmasi menutup sambungan of T. rex to modern birds. rex modern burung. Postdoctoral biology researcher Chris Organ at Harvard University announced, "With more data, they would probably be able to place T. rex on the evolutionary tree between alligators and chickens and ostriches ." Postdoctoral biologi Chris Organ peneliti di Universitas Harvard mengumumkan, "Dengan lebih banyak data, mereka mungkin dapat tempat T. rex di antara pohon evolusioner alligators dan ayam dan ostriches." Co-author John M. Asara added, "We also show that it groups better with birds than modern reptiles, such as alligators and green anole lizards ." [ 60 ] Co-author John M. Asara menambahkan, "Kami juga menunjukkan bahwa kelompok yang lebih baik dibandingkan dengan burung modern reptil, seperti alligators dan hijau anole lizards." [60]

The presumed soft tissue was called into question by Thomas Kaye of the University of Washington and his co-authors in 2008. Disangka jaringan lunak yang disebut oleh Thomas menjadi pertanyaan Kaye dari University of Washington dan co-penulis di tahun 2008. They contend that what was really inside the tyrannosaur bone was slimy biofilm created by bacteria that coated the voids once occupied by blood vessels and cells. [ 61 ] The researchers found that what previously had been identified as remnants of blood cells, because of the presence of iron, were actually framboids , microscopic mineral spheres bearing iron. Mereka berpendapat bahwa apa yang benar-benar di dalam tyrannosaur tulang adalah berlendir biofilm dibuat oleh bakteri yang dilapisi dengan voids sekali dikuasai oleh kapal dan sel darah. [61] Para peneliti menemukan bahwa apa yang sebelumnya telah diidentifikasi sebagai remnants dari sel darah, karena kehadiran besi, ternyata framboids, mikroskopis mineral spheres bearing besi. They found similar spheres in a variety of other fossils from various periods, including an ammonite . Mereka spheres serupa ditemukan dalam berbagai orangtua lainnya dari berbagai titik, termasuk ammonite. In the ammonite they found the spheres in a place where the iron they contain could not have had any relationship to the presence of blood. [ 62 ] Dalam ammonite mereka menemukan spheres di tempat di mana mereka mengandung besi tidak memiliki hubungan apapun dengan keberadaan darah. [62]

[ edit ] Skin and feathers [Sunting] Kulit dan bulu

In 2004, the scientific journal Nature published a report describing an early tyrannosauroid, Dilong paradoxus , from the famous Yixian Formation of China . Pada tahun 2004, jurnal ilmiah Nature menerbitkan laporan yang menjelaskan awal tyrannosauroid, Dilong paradoxus, dari yang terkenal Yixian Formasi dari Cina. As with many other theropods discovered in the Yixian, the fossil skeleton was preserved with a coat of filamentous structures which are commonly recognized as the precursors of feathers . Seperti banyak lainnya theropods ditemukan di Yixian, rangka fosil yang telah diawetkan dengan mantel berserat dari struktur yang umumnya dikenal sebagai precursors dari bulu. It has also been proposed that Tyrannosaurus and other closely related tyrannosaurids had such protofeathers. Ia juga telah diusulkan Tyrannosaurus dan lainnya yang terkait erat tyrannosaurids itu seperti protofeathers. However, skin impressions from large tyrannosaurid specimens show mosaic scales. [ 63 ] While it is possible that protofeathers existed on parts of the body which have not been preserved, a lack of insulatory body covering is consistent with modern multi-ton mammals such as elephants , hippopotamus , and most species of rhinoceros . Namun, kulit tayangan besar dari tyrannosaurid spesimen menunjukkan skala mosaik. [63] Walaupun kemungkinan protofeathers ada pada bagian tubuh yang belum diawetkan, kurangnya insulatory tubuh meliputi konsisten dengan modern multi-ton mamalia seperti gajah , kuda nil, dan sebagian besar jenis badak. As an object increases in size, its ability to retain heat increases due to its decreasing surface area -to- volume ratio. Sebagai obyek dalam meningkatkan ukuran, dan kemampuan untuk mempertahankan panas meningkat karena penurunan permukaan daerah-to-volume ratio. Therefore, as large animals evolve in or disperse into warm climates, a coat of fur or feathers loses its selective advantage for thermal insulation and can instead become a disadvantage, as the insulation traps excess heat inside the body, possibly overheating the animal. Karena itu, sebagai hewan besar berkembang atau bubar menjadi hangat iklim, mantel dari bulu atau bulu nya kehilangan selektif keuntungan untuk insulasi panas dan bisa menjadi ganti kerugian, sebagai perangkap isolasi kelebihan panas di dalam tubuh, mungkin terlalu panas binatang. Protofeathers may also have been secondarily lost during the evolution of large tyrannosaurids like Tyrannosaurus , especially in warm Cretaceous climates. [ 64 ] Protofeathers mungkin juga telah hilang selama secondarily evolusi besar tyrannosaurids seperti Tyrannosaurus, khususnya di Cretaceous iklim hangat. [64]

[ edit ] Thermoregulation [Sunting] Thermoregulation

Tyrannosaurus , like most dinosaurs, was long thought to have an ectothermic ("cold-blooded") reptilian metabolism . Tyrannosaurus, seperti kebanyakan dinosaurus, telah lama memiliki pemikiran ectothermic ( "dingin") terkutuk metabolisme. The idea of dinosaur ectothermy was challenged by scientists like Robert T. Bakker and John Ostrom in the early years of the " Dinosaur Renaissance ", beginning in the late 1960s. [ 65 ] [ 66 ] Tyrannosaurus rex itself was claimed to have been endothermic ("warm-blooded"), implying a very active lifestyle. [ 6 ] Since then, several paleontologists have sought to determine the ability of Tyrannosaurus to regulate its body temperature . Ide yang telah ectothermy dinosaur terlawan oleh ilmuwan seperti Robert T. Bakker dan John Ostrom pada tahun-tahun yang "Dinosaur Renaissance", yang dimulai pada akhir tahun 1960-an. [65] [66] Tyrannosaurus rex sendiri telah diklaim telah endothermic ( "panas"), implying gaya hidup yang sangat aktif. [6] Sejak itu, beberapa paleontologists telah berusaha untuk menentukan kemampuan Tyrannosaurus untuk mengatur tubuhnya suhu. Histological evidence of high growth rates in young T. Histologik bukti tingginya tingkat pertumbuhan muda di T. rex , comparable to those of mammals and birds, may support the hypothesis of a high metabolism. rex, dibandingkan orang-orang dari mamalia dan burung, mungkin mendukung hipotesa metabolisme yang tinggi. Growth curves indicate that, as in mammals and birds, T. Menunjukkan bahwa pertumbuhan Curves, seperti burung dan mamalia, T. rex growth was limited mostly to immature animals, rather than the indeterminate growth seen in most other vertebrates . [ 39 ] rex pertumbuhan yang terbatas umumnya untuk hewan belum dewasa, bukan pada pertumbuhan tdk terlihat di sebagian besar lainnya vertebrates. [39]

Oxygen isotope ratios in fossilized bone are sometimes used to determine the temperature at which the bone was deposited, as the ratio between certain isotopes correlates with temperature. Oksigen isotop ratios fossilized dalam tulang kadang-kadang digunakan untuk menentukan suhu di tulang yang telah didepositkan, seperti rasio antara isotopes tertentu berkorelasi dengan suhu. In one specimen, the isotope ratios in bones from different parts of the body indicated a temperature difference of no more than 4 to 5°C (7 to 9°F) between the vertebrae of the torso and the tibia of the lower leg. Dalam satu contoh, di dalam isotop ratios tulang dari berbagai bagian tubuh menunjukkan perbedaan suhu tidak lebih dari 4 sampai 5 ° C (7-9 ° F) antara tulang punggung dari batang tubuh dan tulang kering dari bagian bawah kaki. This small temperature range between the body core and the extremities was claimed by paleontologist Reese Barrick and geochemist William Showers to indicate that T. Kecil ini berkisar antara suhu tubuh inti dan kaki telah diklaim oleh paleontologist Reese Barrick dan Geochemist William Hujan untuk menunjukkan bahwa T. rex maintained a constant internal body temperature ( homeothermy ) and that it enjoyed a metabolism somewhere between ectothermic reptiles and endothermic mammals. [ 67 ] Other scientists have pointed out that the ratio of oxygen isotopes in the fossils today does not necessarily represent the same ratio in the distant past, and may have been altered during or after fossilization ( diagenesis ). [ 68 ] Barrick and Showers have defended their conclusions in subsequent papers, finding similar results in another theropod dinosaur from a different continent and tens of millions of years earlier in time ( Giganotosaurus ). [ 69 ] Ornithischian dinosaurs also showed evidence of homeothermy, while varanid lizards from the same formation did not. [ 70 ] Even if Tyrannosaurus rex does exhibit evidence of homeothermy, it does not necessarily mean that it was endothermic. rex dipertahankan konstan internal suhu tubuh (homeothermy) dan bahwa suatu metabolisme yang dinikmati ectothermic antara reptil dan mamalia endothermic. [67] Lain-lain ilmuwan yang menyatakan bahwa rasio oksigen isotopes orangtua di hari ini tidak selalu mewakili rasio yang sama di jauh di masa lalu, dan mungkin telah diubah selama atau setelah fosilisasi (diagenesis). [68] dan Barrick Showers ada defended kesimpulan mereka pada kertas, menemukan hasil yang serupa di lain theropod dinosaur dari berbagai benua dan puluhan juta dari tahun sebelumnya di waktu (Giganotosaurus). [69] Ornithischian dinosaurus juga menunjukkan bukti homeothermy, sementara varanid lizards dari formasi yang sama tidak. [70] Bahkan jika Tyrannosaurus rex tidak memperlihatkan bukti homeothermy, tidak selalu berarti bahwa ia endothermic. Such thermoregulation may also be explained by gigantothermy , as in some living sea turtles . [ 71 ] [ 72 ] Thermoregulation seperti itu juga dapat dijelaskan oleh gigantothermy, seperti di beberapa hidup kura-kura laut. [71] [72]

[ edit ] Footprints [Sunting] Footprints

The probable Tyrannosaurus rex footprint from New Mexico . Yang mungkin Tyrannosaurus rex tapak dari New Mexico.

Two isolated fossilized footprints have been tentatively assigned to Tyrannosaurus rex . Dua terpencil fossilized footprints tentatif telah ditugaskan untuk Tyrannosaurus rex. The first was discovered at Philmont Scout Ranch , New Mexico , in 1983 by American geologist Charles Pillmore. Pertama yang ditemukan di Philmont Scout Ranch, New Mexico, pada tahun 1983 oleh American geologiwan Charles Pillmore. Originally thought to belong to a hadrosaurid , examination of the footprint revealed a large 'heel' unknown in ornithopod dinosaur tracks, and traces of what may have been a hallux , the dewclaw-like fourth digit of the tyrannosaur foot. Awalnya pikiran untuk milik sebuah hadrosaurid, pemeriksaan dari tapak diwahyukan besar 'tumit' tidak dikenal di ornithopod dinosaur trek, dan bekas dari apa yang mungkin telah hallux, seperti yang dewclaw-angka dari keempat tyrannosaur kaki. The footprint was published as the ichnogenus Tyrannosauripus pillmorei in 1994, by Martin Lockley and Adrian Hunt. Tapak yang telah diterbitkan sebagai ichnogenus Tyrannosauripus pillmorei pada tahun 1994, oleh Martin Lockley dan Adrian Hunt. Lockley and Hunt suggested that it was very likely the track was made by a Tyrannosaurus rex , which would make it the first known footprint from this species. Lockley dan Hunt menyatakan bahwa ia kemungkinan besar lagu yang dibuat oleh Tyrannosaurus rex, yang akan membuatnya dikenal tapak pertama dari jenis ini. The track was made in what was once a vegetated wetland mud flat. Lagu yang dibuat dalam apa yang sekali vegetated Wetland lumpur rata. It measures 83 centimetres (33 in) long by 71 centimetres (28 in) wide. [ 73 ] Alat 83 sentimeter (33 in) panjang 71 sentimeter (28 in) lebar. [73]

A second footprint that may have been made by a Tyrannosaurus was first reported in 2007 by British paleontologist Phil Manning, from the Hell Creek Formation of Montana . Kedua tapak yang mungkin telah dilakukan oleh Tyrannosaurus pertama kali dilaporkan pada tahun 2007 oleh British paleontologist Phil Manning, dari Hell Creek Formation di Montana. This second track measures 76 centimetres (30 in) long, shorter than the track described by Lockley and Hunt. Ini lagu kedua tindakan 76 sentimeter (30) panjang, lebih singkat dari lagu dan dijelaskan oleh Lockley Hunt. Whether or not the track was made by Tyrannosaurus is unclear, though Tyrannosaurus and Nanotyrannus are the only large theropods known to have existed in the Hell Creek Formation. Apakah lagu yang dibuat oleh Tyrannosaurus adalah tidak jelas, meskipun Tyrannosaurus dan Nanotyrannus adalah satu-satunya besar theropods diketahui sudah ada di neraka Creek Formasi. Further study of the track (a full description has not yet been published) will compare the Montana track with the one found in New Mexico. [ 74 ] Belajar lebih lanjut dari trek (penuh deskripsi belum dipublikasikan) akan membandingkan Montana lagu satu dengan yang ditemukan di New Mexico. [74]

[ edit ] Locomotion [Sunting] tenaga

A sequence of sauropod footprints. J urutan sauropod footprints. No such sequence has yet been reported for tyrannosaurs, making gait and speed estimates difficult. Tidak ada urutan belum dilaporkan untuk tyrannosaurs, sehingga kecepatan dan kecepatan perkiraan sulit.

There are two main issues concerning the locomotory abilities of Tyrannosaurus : how well it could turn; and what its maximum straight-line speed was likely to have been. Ada dua hal utama yang menyangkut kemampuan locomotory dari Tyrannosaurus: seberapa baik bisa berbalik, dan apa-garis lurus maksimum kecepatan yang mungkin telah. Both are relevant to the debate about whether it was a hunter or a scavenger (see below). Keduanya adalah relevan dengan perdebatan mengenai apakah ia adalah seorang pemburu atau jalan (lihat di bawah).

Tyrannosaurus may have been slow to turn, possibly taking one to two seconds to turn only 45°—an amount that humans, being vertically oriented and tail-less, can spin in a fraction of a second. [ 75 ] The cause of the difficulty is rotational inertia , since much of Tyrannosaurus ’ mass was some distance from its center of gravity, like a human carrying a heavy timber—although it might have reduced the average distance by arching its back and tail and pulling its head and forelimbs close to its body, rather like the way ice skaters pull their arms closer in order to spin faster. [ 76 ] Tyrannosaurus Mei telah berbelok ke lambat, mungkin mengambil satu hingga dua detik untuk mematikan hanya 45 °-suatu jumlah yang manusia, yang berorientasi vertikal dan ekor-kurang, dapat berputar-putar di beberapa detik. [75] Penyebab sulitnya adalah pemutaran inertia, sejak banyak Tyrannosaurus' massa telah beberapa jarak dari titik berat, seperti manusia yang berat membawa kayu-meskipun mungkin telah mengurangi rata-rata jarak oleh para arching kembali dan ekor dan menarik atas kepala dan forelimbs menutup-nya tubuh, bukan dengan cara seperti es skaters tarik lengan mereka dekat untuk berputar lebih cepat. [76]

Scientists have produced a wide range of maximum speed estimates, mostly around 11 metres per second (25 mph), but a few as low as 5–11 metres per second (11–25 mph), and a few as high as 20 metres per second (45 mph). Ilmuwan telah menghasilkan berbagai perkiraan kecepatan maksimum, umumnya sekitar 11 meter per detik (25 mph), tetapi hanya sebagai rendah 5-11 meter per detik (11-25 mph), dan hanya setinggi 20 meter per kedua (45 mph). Researchers have to rely on various estimating techniques because, while there are many tracks of very large theropods walking, so far none have been found of very large theropods running—and this absence may indicate that they did not run. [ 77 ] Scientists who think that Tyrannosaurus was able to run point out that hollow bones and other features that would have lightened its body may have kept adult weight to a mere 5 tons or so, or that other animals like ostriches and horses with long, flexible legs are able to achieve high speeds through slower but longer strides. Peneliti harus mengandalkan berbagai teknik karena memperkirakan, sementara masih banyak trek yang sangat besar theropods berjalan, sampai saat ini telah ditemukan tidak ada yang sangat besar theropods ini berjalan dan tidak dapat menunjukkan bahwa mereka tidak berjalan. [77] Para ilmuwan yang berpikir Tyrannosaurus yang mampu menjalankan tunjukkan tulang yang berongga dan fitur lainnya yang akan meringankan tubuhnya mungkin disimpan ke dewasa berat hanya 5 ton atau jadi, atau yang lainnya seperti binatang ostriches dan kuda dengan panjang, fleksibel kaki dapat mencapai kecepatan tinggi melalui lambat tapi lagi strides. Additionally, some have argued that Tyrannosaurus had relatively larger leg muscles than any animal alive today, which could have enabled fast running 40–70 kilometres per hour (25–43 mph). [ 78 ] Selain itu, ada beberapa argumentasi yang telah Tyrannosaurus relatif lebih besar daripada otot kaki hewan hidup hari ini, yang dapat diaktifkan cepat berjalan 40-70 kilometer per jam (25-43 mph). [78]

Jack Horner and Don Lessem argued in 1993 that Tyrannosaurus was slow and probably could not run (no airborne phase in mid-stride), because its ratio of femur (thigh bone) to tibia (shin bone) length was greater than 1, as in most large theropods and like a modern elephant . [ 53 ] However, Holtz (1998) noted that tyrannosaurids and some closely related groups had significantly longer distal hindlimb components (shin plus foot plus toes) relative to the femur length than most other theropods), and that tyrannosaurids and their close relatives had a tightly interlocked metatarsus that more effectively transmitted locomotory forces from the foot to the lower leg than in earlier theropods ("metatarsus" means the foot bones, which function as part of the leg in digitigrade animals). Jack Horner dan Don Lessem berpendapat bahwa pada tahun 1993 telah Tyrannosaurus lambat dan mungkin tidak dapat berjalan (tidak ada udara di tahap pertengahan-langkah), karena rasio tulang paha (tulang paha) untuk tibia (tulang garas) panjang lebih besar dari 1, seperti di theropods paling besar dan modern seperti gajah. [53] Namun, Holtz (1998) dicatat bahwa tyrannosaurids dan beberapa grup terkait erat telah nyata lagi distal hindlimb komponen (shin plus plus kaki kaki) relatif terhadap tulang paha panjang daripada kebanyakan lainnya theropods), dan yang tyrannosaurids dan sanak keluarga dekat mereka memiliki ketat interlocked metatarsus yang lebih efektif dikirim locomotory kekuatan dari kaki ke kaki lebih rendah dibandingkan sebelumnya theropods ( "metatarsus" adalah tulang kaki, yang berfungsi sebagai bagian dari kaki di digitigrade hewan). He therefore concluded that tyrannosaurids and their close relatives were the fastest large theropods. [ 79 ] Oleh karena itu ia menyimpulkan bahwa tyrannosaurids dan kerabat dekat mereka adalah yang paling cepat besar theropods. [79]

Kerangka anatomi dari T. rex kaki kanan
Femur (thigh bone) Tulang paha (tulang paha)
Tibia (shin bone) Tibia (tulang garas)
Metatarsals (foot bones) Metatarsals (tulang kaki)
Phalanges (toe bones) Phalanges (tulang kaki)
Skeletal anatomy of a T. Kerangka anatomi dari T. rex right leg rex kaki kanan

Christiansen (1998) estimated that the leg bones of Tyrannosaurus were not significantly stronger than those of elephants, which are relatively limited in their top speed and never actually run (there is no airborne phase), and hence proposed that the dinosaur's maximum speed would have been about 11 metres per second (25 mph), which is about the speed of a human sprinter. Christiansen (1998) diperkirakan bahwa dari tulang kaki Tyrannosaurus tidak signifikan lebih kuat dibandingkan orang-orang yang gajah yang relatif terbatas di atas kecepatan dan mereka tidak pernah benar-benar berjalan (tidak ada fase udara), dan oleh karena itu diusulkan bahwa dinosaur maksimum kecepatan akan pernah sekitar 11 meter per detik (25 mph), yang tentang kecepatan manusia cepat. But he also noted that such estimates depend on many dubious assumptions. [ 80 ] Tetapi ia juga mencatat bahwa perkiraan bergantung pada banyak asumsi yg diragukan. [80]

Farlow and colleagues (1995) have argued that a 6 short tons (5.4 t) to 8 short tons (7.3 t) Tyrannosaurus would have been critically or even fatally injured if it had fallen while moving quickly, since its torso would have slammed into the ground at a deceleration of 6 g (six times the acceleration due to gravity, or about 60 meters/s²) and its tiny arms could not have reduced the impact. [ 7 ] [ 81 ] However, giraffes have been known to gallop at 50 kilometres per hour (31 mph), despite the risk that they might break a leg or worse, which can be fatal even in a "safe" environment such as a zoo. [ 82 ] [ 83 ] Thus it is quite possible that Tyrannosaurus also moved fast when necessary and had to accept such risks. [ 84 ] [ 85 ] Farlow dan kolega (1995) berpendapat bahwa ada 6 ton singkat (5,4 t) hingga 8 ton singkat (7,3 t) Tyrannosaurus akan telah kritis atau bahkan kematian luka kalau jatuh saat bergerak cepat, sejak para batang tubuh akan menjadi slammed tanah di g perlambatan dari 6 (enam kali percepatan karena gravitasi, atau sekitar 60 meter / s ²) kecil dan tidak ada senjata dapat mengurangi dampak. [7] [81] Namun, giraffes diketahui telah lari di 50 kilometer per jam (31 mph), walaupun ada risiko bahwa mereka mungkin istirahat atau kaki yang parah, yang bisa fatal bahkan dalam "aman" lingkungan seperti kebun binatang. [82] [83] Dengan demikian sangat mungkin juga Tyrannosaurus bergerak cepat dan bila perlu harus menerima resiko seperti itu. [84] [85]

Most recent research on Tyrannosaurus locomotion does not narrow down speeds further than a range from 17 to 40 kilometres per hour (11 to 25 mph), ie from walking or slow running to moderate-speed running. Terkini penelitian Tyrannosaurus tenaga tidak mempersempit kecepatan lebih dari kisaran 17-40 kilometer per jam (11 sampai 25 mph), yakni dari jalan-jalan atau berjalan lambat untuk kecepatan sedang berjalan. For example, a 2002 paper in the journal Nature used a mathematical model (validated by applying it to three living animals, alligators , chickens , and humans ; additionally later eight more species including emus and ostriches [ 86 ] ) to gauge the leg muscle mass needed for fast running (over 40 kilometres per hour (25 mph)). [ 78 ] They found that proposed top speeds in excess of 40 kilometres per hour (25 mph) were unfeasible, because they would require very large leg muscles (more than approximately 40–86% of total body mass.) Even moderately fast speeds would have required large leg muscles. Misalnya, 2002 karya di jurnal Alam menggunakan model matematis (divalidasi oleh menerapkan ke tiga tinggal hewan, alligators, ayam, dan manusia; juga nanti delapan spesies termasuk emus dan ostriches [86]) untuk menilai massa otot kaki diperlukan untuk berjalan cepat (lebih dari 40 kilometer per jam (25 mph)). [78] Mereka menemukan bahwa usulan atas kecepatan melebihi 40 kilometer per jam (25 mph) telah unfeasible, karena mereka akan memerlukan otot kaki sangat besar (lebih dari sekitar 40-86% dari total massa tubuh.) Bahkan kecepatan sedang berpuasa akan diperlukan besar otot kaki. This discussion is difficult to resolve, as it is unknown how large the leg muscles actually were in Tyrannosaurus . Diskusi ini adalah sulit untuk menyelesaikan, karena tidak diketahui seberapa besar otot kaki yang sebenarnya berada di Tyrannosaurus. If they were smaller, only 18 kilometres per hour (11 mph) walking/jogging might have been possible. [ 78 ] Jika mereka lebih kecil, hanya 18 kilometer per jam (11 mph) berjalan / jogging mungkin telah dibuat. [78]

A study in 2007 used computer models to estimate running speeds, based on data taken directly from fossils, and claimed that T. Sebuah studi di tahun 2007 digunakan model komputer untuk memperkirakan kecepatan berjalan, berdasarkan data yang diambil langsung dari orangtua, dan menyatakan bahwa T. rex had a top running speed of 8 metres per second (18 mph). rex memiliki kecepatan atas berjalan dari 8 meter per detik (18 mph). An average professional football (soccer) player would be slightly slower, while a human sprinter can reach 12 metres per second (27 mph). Rata-rata profesional football (soccer) player akan sedikit lebih lambat, sedangkan manusia cepat dapat mencapai 12 meter per detik (27 mph). Note that these computer models predict a top speed of 17.8 metres per second (40 mph) for a 3 kilograms (6.6 lb) Compsognathus [ 87 ] [ 88 ] (probably a juvenile individual). [ 89 ] Perlu diketahui bahwa komputer model ini memprediksi kecepatan tertinggi 17,8 meter per detik (40 mph) untuk 3 kg (6.6 lb) Compsognathus [87] [88] (mungkin seorang remaja individu). [89]

Those who argue that Tyrannosaurus was incapable of running estimate the top speed of Tyrannosaurus at about 17 kilometres per hour (11 mph). Mereka yang menyatakan bahwa Tyrannosaurus telah mampu menjalankan memperkirakan Tyrannosaurus atas kecepatan sekitar 17 kilometer per jam (11 mph). This is still faster than its most likely prey species, hadrosaurids and ceratopsians . [ 78 ] In addition, some advocates of the idea that Tyrannosaurus was a predator claim that tyrannosaur running speed is not important, since it may have been slow but still faster than its probable prey. [ 90 ] However, Paul and Christiansen (2000) argued that at least the later ceratopsians had upright forelimbs and the larger species may have been as fast as rhinos . [ 91 ] Healed Tyrannosaurus bite wounds on ceratopsian fossils are interpreted as evidence of attacks on living ceratopsians (see below). Ini masih lebih cepat dari yang paling mungkin spesies mangsa, hadrosaurids dan ceratopsians. [78] Selain itu, beberapa advokat dari ide yang Tyrannosaurus adalah predator mengklaim bahwa tyrannosaur kecepatan berjalan tidak penting, karena mungkin sudah lama tapi masih lebih cepat daripada mangsa-nya mungkin. [90] Namun demikian, Paulus dan Christiansen (2000) menyatakan bahwa paling tidak nanti ceratopsians telah tegak dan forelimbs besar spesies mungkin telah secepat rhinos. [91] Tyrannosaurus sembuh luka gigitan pada ceratopsian orangtua diinterpretasikan sebagai bukti serangan ceratopsians tinggal (lihat di bawah). If the ceratopsians that lived alongside Tyrannosaurus were fast, that casts doubt on the argument that Tyrannosaurus did not have to be fast to catch its prey. [ 85 ] Jika ceratopsians yang tinggal di samping Tyrannosaurus yang cepat, yang membuat keraguan pada argumen bahwa Tyrannosaurus tidak harus dengan cepat untuk menangkap mangsa. [85]

[ edit ] Feeding strategies [Sunting] Feeding strategi

The debate about whether Tyrannosaurus was a predator or a pure scavenger is as old as the debate about its locomotion. Perdebatan mengenai apakah Tyrannosaurus adalah predator atau murni jalan adalah sebagai tua sebagai perdebatan tentang tenaga. Lambe (1917) described a good skeleton of Tyrannosaurus ’ close relative Gorgosaurus and concluded that it and therefore also Tyrannosaurus was a pure scavenger, because the Gorgosaurus ’ teeth showed hardly any wear. [ 92 ] This argument is no longer taken seriously, because theropods replaced their teeth quite rapidly. Lambe (1917) dijelaskan baik dari maling Tyrannosaurus' relatif dekat Gorgosaurus dan menyimpulkan bahwa ia dan juga karena itu adalah murni Tyrannosaurus jalan, karena Gorgosaurus' gigi menunjukkan hampir semua pakaian. [92] Argumen ini tidak lagi secara serius, karena theropods diganti gigi mereka cukup pesat. Ever since the first discovery of Tyrannosaurus most scientists have agreed that it was a predator, although like modern large predators it would have been happy to scavenge or steal another predator's kill if it had the opportunity. [ 93 ] Sejak pertama penemuan Tyrannosaurus kebanyakan ilmuwan telah sepakat bahwa hal ini merupakan predator, walaupun seperti modern besar predator akan senang telah sampah untuk mencari atau mencuri dari predator lain membunuh jika sempat. [93]

Noted hadrosaur expert Jack Horner is currently the major advocate of the idea that Tyrannosaurus was exclusively a scavenger and did not engage in active hunting at all. [ 53 ] [ 94 ] [ 95 ] Horner has presented several arguments to support the pure scavenger hypothesis: Dicatat hadrosaur ahli Jack Horner saat ini sebagian besar advokat yang telah Tyrannosaurus ide yang eksklusif dan jalan yang tidak terlibat aktif dalam berburu sama sekali. [53] [94] [95] Horner telah disampaikan beberapa argumen yang murni untuk mendukung jalan hipotesa:

Cast of a Tyrannosaurus rex braincase at the Australian Museum , Sydney . Cast dari Tyrannosaurus rex braincase di Museum Australia, Sydney.
  • Tyrannosaurs had large olfactory bulbs and olfactory nerves (relative to their brain size). Tyrannosaurs besar telah pencium bulbs dan pencium urat (relatif untuk ukuran otak mereka). These suggest a highly developed sense of smell which could sniff out carcasses over great distances, as modern vultures do. Ini sangat menyarankan mengembangkan rasa bisa mencium bau yang keluar melalui carcasses jauhnya jarak, sebagai modern vultures lakukan. Research on the olfactory bulbs of dinosaurs has shown that Tyrannosaurus had the most highly developed sense of smell of 21 sampled dinosaurs. [ 96 ] Opponents of the pure scavenger hypothesis have used the example of vultures in the opposite way, arguing that the scavenger hypothesis is implausible because the only modern pure scavengers are large gliding birds, which use their keen senses and energy-efficient gliding to cover vast areas economically. [ 97 ] However, researchers from Glasgow concluded that an ecosystem as productive as the current Serengeti would provide sufficient carrion for a large theropod scavenger, although the theropod might have had to be cold-blooded in order to get more calories from carrion than it spent on foraging (see Warm-bloodedness of dinosaurs ). Penelitian mengenai pencium bulbs yang telah menunjukkan bahwa dinosaurus Tyrannosaurus yang paling tinggi dikembangkan rasa bau dari 21 sampel dinosaurus. [96] lawan yang murni jalan hipotesa telah menggunakan contoh vultures di seberang jalan, argumentasi bahwa jalan adalah hipotesa implausible karena hanya modern murni para pemulung gliding burung yang besar, mereka yang menggunakan keen-indera dan energi efisien gliding untuk menutup luas wilayah secara ekonomis. [97] Namun, para peneliti dari Glasgow menyimpulkan bahwa ekosistem sebagai produktif seperti sekarang Serengeti akan menyediakan cukup bangkai besar untuk theropod jalan, walaupun theropod mungkin harus berdarah dingin dalam rangka untuk mendapatkan lebih banyak kalori dari bangkai daripada dikeluarkan pada makan (lihat Warm-bloodedness dari dinosaurus). They also suggested that modern ecosystems like Serengeti have no large terrestrial scavengers because gliding birds now do the job much more efficiently, while large theropods did not face competition for the scavenger ecological niche from gliding birds. [ 98 ] Mereka juga menyatakan bahwa modern seperti ekosistem Serengeti tidak besar wilayah para pemulung karena gliding burung sekarang melakukan pekerjaan lebih efisien, sedangkan besar theropods tidak menghadapi persaingan untuk jalan niche ekologi dari gliding burung. [98]
  • Tyrannosaur teeth could crush bone, and therefore could extract as much food ( bone marrow ) as possible from carcass remnants, usually the least nutritious parts. Tyrannosaur gigi dapat crush tulang, dan karena itu bisa ekstrak sebanyak makanan (bone marrow) mungkin dari karkas remnants, biasanya bagian yang paling bergizi. Karen Chin and colleagues have found bone fragments in coprolites (fossilized dung) that they attribute to tyrannosaurs, but point out that a tyrannosaur's teeth were not well adapted to systematically chewing bone like hyenas do to extract marrow. [ 99 ] Karen Chin dan rekan telah menemukan fragmen tulang di coprolites (fossilized kotoran) yang mereka atribut ke tyrannosaurs, tetapi tunjukkan bahwa tyrannosaur gigi yang tidak baik secara sistematis disesuaikan dengan mengunyah tulang seperti hyenas lakukan untuk ekstrak sumsum. [99]
  • Since at least some of Tyrannosaurus' s potential prey could move quickly, evidence that it walked instead of ran could indicate that it was a scavenger. [ 94 ] [ 100 ] On the other hand, recent analyses suggest that Tyrannosaurus , while slower than large modern terrestrial predators, may well have been fast enough to prey on large hadrosaurs and ceratopsians . [ 78 ] [ 90 ] Setidaknya sejak beberapa Tyrannosaurus' s potensi mangsa dapat bergerak dengan cepat, bukti bahwa ia berjalan bukan berlari dapat menunjukkan bahwa hal ini merupakan jalan. [94] [100] Di sisi lain, baru-baru ini menunjukkan bahwa analisis Tyrannosaurus, sementara lambat besar daripada modern terrestrial predator, mungkin juga sudah cukup cepat untuk mangsa besar pada hadrosaurs dan ceratopsians. [78] [90]
The eye-sockets of T. Mata-sockets of T. rex faced mainly forwards, giving it good binocular vision . rex dihadapi terutama depan, baik itu memberi visi berkenaan dgn teropong.

Other evidence suggests hunting behavior in Tyrannosaurus . Bukti lainnya menunjukkan perilaku berburu di Tyrannosaurus. The eye-sockets of tyrannosaurs are positioned so that the eyes would point forward, giving them binocular vision slightly better than that of modern hawks . Mata-sockets dari tyrannosaurs yang diposisikan sehingga titik mata akan maju, memberi mereka visi berkenaan dgn teropong sedikit lebih baik daripada yang modern Hawks. He also pointed out that the tyrannosaur lineage had a history of steadily improving binocular vision. Dia juga mengingatkan bahwa keturunan tyrannosaur memiliki sejarah yang terus-menerus memperbaiki visi berkenaan dgn teropong. It is hard to see how natural selection would have favored this long-term trend if tyrannosaurs had been pure scavengers, which would not have needed the advanced depth perception that stereoscopic vision provides. [ 14 ] [ 15 ] In modern animals, binocular vision is found mainly in predators (the principal exceptions are primates , which need it for leaping from branch to branch). Sulit untuk melihat bagaimana seleksi alam akan disukai ini jangka panjang jika kecenderungan tyrannosaurs telah murni para pemulung, yang tidak akan diperlukan canggih kedalaman persepsi yang stereoskopis visi menyediakan. [14] [15] Dalam modern binatang, adalah visi berkenaan dgn teropong ditemukan terutama di predator (kepala sekolah pengecualian adalah kera, yang perlu untuk leaping dari cabang ke cabang).

A skeleton of the hadrosaurid Edmontosaurus annectens has been described from Montana with healed tyrannosaur-inflicted damage on its tail vertebrae . J rangka dari hadrosaurid Edmontosaurus annectens dideskripsikan dengan sembuh dari Montana tyrannosaur akibat kerusakan pada ekor tulang belakang. The fact that the damage seems to have healed suggests that the Edmontosaurus survived a tyrannosaur's attack on a living target, ie the tyrannosaur had attempted active predation. [ 101 ] There is also evidence for an aggressive interaction between a Triceratops and a Tyrannosaurus in the form of partially healed tyrannosaur tooth marks on a Triceratops brow horn and squamosal (a bone of the neck frill ); the bitten horn is also broken, with new bone growth after the break. Kenyataan bahwa kerusakan tampaknya telah sembuh menunjukkan bahwa Edmontosaurus yang selamat dari serangan tyrannosaur hidup pada sasaran, yakni tyrannosaur telah berusaha aktif predation. [101] Ada juga bukti yang agresif untuk interaksi antara Triceratops dan Tyrannosaurus dalam bentuk sebagian dari tanda-tanda sembuh tyrannosaur gigi pada dahi tanduk Triceratops dan squamosal (a bone dari leher jumbai); digigit tanduk yang juga rusak, dengan pertumbuhan tulang baru setelah istirahat. It is not known what the exact nature of the interaction was, though: either animal could have been the aggressor. [ 102 ] When examining Sue , paleontologist Pete Larson found a broken and healed fibula and tail vertebrae, scarred facial bones and a tooth from another Tyrannosaurus embedded in a neck vertebra. Hal ini tidak diketahui apa yang tepat sifat interaksi itu, walaupun: baik binatang dapat menjadi aggressor. [102] Ketika memeriksa Sue, paleontologist Pete Larson menemukan dan menyembuhkan patah tulang betis dan tulang belakang ekor, wajah berparut tulang dan gigi dari lain Tyrannosaurus tertanam di leher ruas. If correct, these might be strong evidence for aggressive behavior between tyrannosaurs but whether it would have been competition for food and mates or active cannibalism is unclear. [ 103 ] However, further recent investigation of these purported wounds has shown that most are infections rather than injuries (or simply damage to the fossil after death) and the few injuries are too general to be indicative of intraspecific conflict. [ 94 ] Jika benar, ini mungkin bukti kuat untuk agresif perilaku antara tyrannosaurs tetapi apakah ia telah kompetisi untuk makanan dan aktif, atau kanibalisme yang tidak jelas. [103] Namun demikian, penyelidikan lebih lanjut baru-baru ini purported luka telah menunjukkan bahwa kebanyakan adalah infeksi daripada cedera (atau kerusakan pada fosil setelah kematian) dan beberapa luka terlalu umum akan menunjukkan intraspecific konflik. [94]

Some researchers argue that if Tyrannosaurus were a scavenger, another dinosaur had to be the top predator in the Amerasian Upper Cretaceous. Beberapa peneliti menyatakan bahwa jika Tyrannosaurus merupakan jalan lain dinosaur harus atas predator di Amerasian Upper Cretaceous. Top prey was the larger marginocephalians and ornithopods . Atas mangsa yang lebih besar marginocephalians dan ornithopods. The other tyrannosaurids share so many characteristics that only small dromaeosaurs remain as feasible top predators. Lain tyrannosaurids berbagi banyak karakteristik yang hanya kecil dromaeosaurs tetap layak sebagai top predator. In this light, scavenger hypothesis adherents have suggested that the size and power of tyrannosaurs allowed them to steal kills from smaller predators. [ 100 ] Most paleontologists accept that Tyrannosaurus was both an active predator and a scavenger. Dalam terang ini, jalan hipotesa penganutnya telah menyarankan agar ukuran dan kekuatan tyrannosaurs memungkinkan mereka untuk mencuri membunuh lebih kecil dari predator. [100] Kebanyakan paleontologists menerima Tyrannosaurus yang kedua adalah predator yang aktif dan jalan.

[ edit ] History [Sunting] Sejarah

Skeletal restoration by William D. Matthew from 1905, which was the first reconstruction of Tyrannosaurus rex ever published [ 104 ] Kerangka pemulihan oleh William D. Matius dari 1905, yang merupakan pertama rekonstruksi Tyrannosaurus rex pernah diterbitkan [104]

Henry Fairfield Osborn , president of the American Museum of Natural History , named Tyrannosaurus rex in 1905. Henry Fairfield Osborn, presiden dari American Museum of Natural History, bernama Tyrannosaurus rex di 1905. The generic name is derived from the Greek words τυραννος ( tyrannos , meaning "tyrant") and σαυρος ( sauros , meaning "lizard"). Generik adalah nama yang berasal dari Yunani τυραννος kata (tyrannos, yang berarti "firaun") dan σαυρος (sauros, yang berarti "kadal"). Osborn used the Latin word rex , meaning "king", for the specific name. Osborn menggunakan latin kata rex, yang berarti "raja", untuk nama khusus. The full binomial therefore translates to "tyrant lizard king," emphasizing the animal's size and perceived dominance over other species of the time. [ 51 ] Penuh binomium itu untuk menterjemahkan "firaun raja kadal," menekankan binatang dari ukuran dan dirasakan dominasi atas jenis lainnya waktu. [51]

[ edit ] Earliest finds [Sunting] Terlama menemukan

Teeth from what is now documented as a T. Gigi dari yang sekarang didokumentasikan sebagai T. rex were found in 1874 by A. Lakes near Golden, Colorado . rex yang ditemukan di 1874 oleh A. Lakes dekat Golden, Colorado. In the early 1890s, JB Hatcher collected postcranial elements in eastern Wyoming . Pada awal 1890, JB induk ayam mengumpulkan postcranial elemen di timur Wyoming. The fossils were believed to be from a large species of Ornithomimus ( O. grandis ) but are now considered T. Para orangtua yang diyakini berasal dari sebagian besar jenis Ornithomimus (O. grandis), namun kini dianggap T. rex . rex. Vertebral fragments found by ED Cope in western South Dakota in 1892 and named as Manospondylus gigas have also been reclassified as T. Berhubung dgn tulang belakang fragmen ditemukan oleh ED menanggulangi di bagian barat South Dakota pada 1892 dan dinamai sebagai Manospondylus gigas juga telah reclassified sebagai T. rex . [ 105 ] rex. [105]

Scale model of the never-completed Tyrannosaurus rex exhibit planned for the American Museum of Natural History by HF Osborn . Skala model yang tidak pernah selesai-Tyrannosaurus rex pameran direncanakan untuk American Museum of Natural History oleh HF Osborn.

Barnum Brown , assistant curator of the American Museum of Natural History , found the first partial skeleton of T. Barnum Brown, asisten kurator dari American Museum of Natural History, ditemukan pertama sebagian skeleton of T. rex in eastern Wyoming in 1900. rex di Wyoming di timur 1900. HF Osborn originally named this skeleton Dynamosaurus imperiosus in a paper in 1905. HF Osborn awalnya bernama ini dalam rangka Dynamosaurus imperiosus kertas di 1905. Brown found another partial skeleton in the Hell Creek Formation in Montana in 1902. Coklat ditemukan sebagian lain dalam rangka Formasi Hell Creek di Montana pada 1902. Osborn used this holotype to describe Tyrannosaurus rex in the same paper in which D. Osborn ini digunakan holotype untuk menjelaskan Tyrannosaurus rex dalam karya yang sama di mana D. imperiosus was described. [ 106 ] Had it not been for page order, Dynamosaurus would have become the official name. imperiosus telah dijelaskan. [106] Kalau tidak karena urutan halaman, Dynamosaurus akan menjadi nama resmi. The original Dynamosaurus material resides in the collections of the Natural History Museum , London . [ 107 ] Asli Dynamosaurus materi berada dalam koleksi dari Museum Sejarah Alam, London. [107]

In total, Brown found five Tyrannosaurus partial skeletons. Secara total, Brown ditemukan lima Tyrannosaurus sebagian skeletons. In 1941, Brown's 1902 find was sold to the Carnegie Museum of Natural History in Pittsburgh , Pennsylvania . Dalam 1941, Brown 1902's menemukan telah dijual kepada Carnegie Museum of Natural History di Pittsburgh, Pennsylvania. Brown's fourth and largest find, also from Hell Creek, is on display in the American Museum of Natural History in New York . [ 53 ] Brown's terbesar keempat dan menemukan, juga dari neraka creek, adalah yang dipamerkan di American Museum of Natural History di New York. [53]

Although there are numerous skeletons in the world, only one track has been documented — at Philmont Scout Ranch in northeast New Mexico . Walaupun terdapat banyak skeletons di dunia, hanya satu lagu telah didokumentasikan - di Philmont Pramuka Ranch di timur laut New Mexico. It was discovered in 1983 and identified and documented in 1994. [ 108 ] Ia ditemukan pada tahun 1983 dan diidentifikasikan dan didokumentasikan pada tahun 1994. [108]

[ edit ] Notable specimens [Sunting] terkemuka spesimen

"Sue" the Tyrannosaurus , Field Museum of Natural History , Chicago, showing the forelimbs. "Sue" yang Tyrannosaurus, Field Museum of Natural History, Chicago, yang menunjukkan forelimbs. The ' wishbone ' is between the forelimbs. The 'wishbone' adalah antara forelimbs.

Sue Hendrickson , amateur paleontologist, discovered the most complete (approximately 85%) and, until 2001, the largest, Tyrannosaurus fossil skeleton known in the Hell Creek Formation near Faith, South Dakota , on 12 August 1990. Sue Hendrickson, amatir paleontologist, menemukan yang paling lengkap (sekitar 85%), dan sampai tahun 2001, terbesar, fosil Tyrannosaurus rongkongan dikenal dalam neraka Creek Formasi dekat Iman, South Dakota, pada 12 Agustus 1990. This Tyrannosaurus , nicknamed " Sue " in her honor, was the object of a legal battle over its ownership. Tyrannosaurus ini, nicknamed "Sue" di kehormatan, merupakan objek hukum peperangan atas kepemilikan nya. In 1997 this was settled in favor of Maurice Williams, the original land owner. Pada tahun 1997 ini telah menetap di nikmat dari Maurice Williams, pemilik tanah yang asli. The fossil collection was purchased by the Field Museum of Natural History at auction for USD 7.6 million, making it the most expensive dinosaur skeleton to date. Koleksi fosil yang telah dibeli oleh Field Museum of Natural History di lelang untuk USD 7,6 juta, sehingga yang paling mahal dinosaur skeleton-to-date. From 1998 to 1999 Field Museum of Natural History preparators spent 30,000 hours taking the rock off each of the bones. Dari tahun 1998 sampai 1999 Field Museum of Natural History preparators menghabiskan 30.000 hari mengambil batu di masing-masing tulang. The bones were then shipped off to New Jersey where the mount was made. Tulang itu kemudian dikirim ke New Jersey di mana gunung dilakukan. The finished mount was then taken apart, and along with the bones, shipped back to Chicago for the final assembly. Selesai gunung yang kemudian diambil selain, dan bersama-sama dengan tulang, dikirimkan kembali ke Chicago untuk akhir sidang. The mounted skeleton opened to the public on May 17th, 2000 in the great hall (Stanley Field Hall) at the Field Museum of Natural History . Rangka yang terpasang dibuka untuk umum pada 17 Mei 2000 di aula besar (Stanley Hall Bidang) pada Field Museum of Natural History. A study of this specimen's fossilized bones showed that "Sue" reached full size at age 19 and died at age 28, the longest any tyrannosaur is known to have lived. [ 109 ] Early speculation that Sue may have died from a bite to the back of the head was not confirmed. Sebuah studi ini sampel dari fossilized tulang menunjukkan bahwa "Sue" mencapai ukuran penuh pada usia 19 dan meninggal pada usia 28, lagi ada tyrannosaur diketahui telah tinggal. [109] awal spekulasi bahwa Sue Mei meninggal dari gigitan ke belakang kepala tidak dikonfirmasi. Though subsequent study showed many pathologies in the skeleton, no bite marks were found. [ 110 ] Damage to the back of the skull may have been caused by post-mortem trampling. Meskipun kemudian banyak studi menunjukkan pathologies dalam rangka, tidak ada tanda-tanda gigitan yang ditemukan. [110] Rusak ke bagian belakang tengkorak mungkin telah disebabkan oleh mayat trampling.

Another Tyrannosaurus , nicknamed "Stan", in honor of amateur paleontologist Stan Sacrison, was found in the Hell Creek Formation near Buffalo, South Dakota , in the spring of 1987. Tyrannosaurus lain, nicknamed "Stan", dalam kehormatan dari amatir paleontologist Stan Sacrison, ditemukan di dekat Formasi Hell Creek Buffalo, South Dakota, pada musim semi di tahun 1987. After 30,000 hours of digging and preparing, a 65% complete skeleton emerged. Setelah 30.000 jam penggalian dan pembuatan, yang 65% selesai rongkongan muncul. Stan is currently on display in the Black Hills Museum of Natural History Exhibit in Hill City, South Dakota , after an extensive world tour. Saat ini stan yang dipamerkan di Black Hills Museum Sejarah Alam di Exhibit Hill City, South Dakota, setelah tur dunia luas. This tyrannosaur, too, was found to have many bone pathologies, including broken and healed ribs, a broken (and healed) neck and a spectacular hole in the back of its head, about the size of a Tyrannosaurus tooth. Tyrannosaur ini benar-benar memiliki banyak ditemukan tulang pathologies, termasuk broken ribs dan sembuh, yang rusak (dan sembuh) leher dan spektakuler lubang di bagian belakang kepala nya, tentang ukuran dari Tyrannosaurus gigi. Both Stan and Sue were examined by Peter Larson. Stan Sue baik dan telah diperiksa oleh Peter Larson.

In the summer of 2000, Jack Horner discovered five Tyrannosaurus skeletons near the Fort Peck Reservoir in Montana. Pada musim panas tahun 2000, Jack Horner menemukan lima Tyrannosaurus skeletons dekat Fort Peck Reservoir di Montana. One of the specimens, dubbed "C. rex," was reported to be perhaps the largest Tyrannosaurus ever found. [ 111 ] Salah satu spesimen, dubbed "C. rex," dilaporkan menjadi mungkin terbesar Tyrannosaurus pernah ditemukan. [111]

"Jane" at the Burpee Museum in Rockford, Illinois "Jane" di Burpee Museum di Rockford, Illinois

In 2001, a 50% complete skeleton of a juvenile Tyrannosaurus was discovered in the Hell Creek Formation in Montana, by a crew from the Burpee Museum of Natural History of Rockford , Illinois . Pada tahun 2001, 50% lengkap bengkarak Tyrannosaurus remaja yang telah ditemukan di Formasi Hell Creek di Montana, oleh seorang awak dari Burpee Museum Sejarah Alam di Rockford, Illinois. Dubbed " Jane the Rockford T-Rex ," the find was initially considered the first known skeleton of the pygmy tyrannosaurid Nanotyrannus but subsequent research has revealed that it is more likely a juvenile Tyrannosaurus . [ 112 ] It is the most complete and best preserved juvenile example known to date. Dubbed "Jane Rockford yang T-Rex," menemukan yang awalnya dianggap sebagai yang pertama yang dikenal rongkongan kerdil tyrannosaurid Nanotyrannus tetapi setelah penelitian telah menunjukkan bahwa ia adalah seorang remaja cenderung Tyrannosaurus. [112] Ini adalah yang paling lengkap dan terbaik diawetkan remaja contoh diketahui tanggal. Jane has been examined by Jack Horner , Pete Larson , Robert Bakker , Greg Erickson and several other renowned paleontologists , because of the uniqueness of her age. Jane telah diperiksa oleh Jack Horner, Pete Larson, Robert Bakker, Greg Erickson dan beberapa lainnya yang terkenal paleontologists, karena keunikan dari usia. Jane is currently on exhibit at the Burpee Museum of Natural History in Rockford, Illinois. [ 113 ] [ 114 ] Jane saat ini di pameran di Burpee Museum Sejarah Alam di Rockford, Illinois. [113] [114]

In a press release on 7 April 2006, Montana State University revealed that it possessed the largest Tyrannosaurus skull yet discovered. Dalam siaran pers pada 7 April 2006, Montana State University mengungkapkan bahwa ia gila terbesar Tyrannosaurus tengkorak belum ditemukan. Discovered in the 1960s and only recently reconstructed, the skull measures 59 inches (150 cm) long compared to the 55.4 inches (141 cm) of “Sue’s” skull, a difference of 6.5%. [ 115 ] [ 116 ] Dibangun di tahun 1960 dan baru kembali, tengkorak ukuran 59 inci (150 cm) lama dibandingkan dengan 55,4 inci (141 cm) dari "Sue's" tengkorak, perbedaan dari 6,5%. [115] [116]